Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Akhirnya Terungkap Jalur Tikus yang Dipakai KKB Papua untuk Dapat Senjata Canggih dari Luar Negeri

Terungkap bahwa jenis senjata api yang digunakan KKB adalah AK-47 dan M-16. Dua senjata itu biasa digunakan oleh militer AS.

(POS-KUPANG.COM)
Barang bukti berupa senjata api yang diamankan TNI Polri dari KKB di Papua 

Lantas, bagaimana cara KKB mendapatkan senjata?

Adakah jalur penyelundupan yang hingga kini tak mampu dideteksi aparat TNI-Polri?

Dari video yang beredar, terkuak bahwa diam-diam KKB punya jalur tikus untuk mendapatkan senjata.

Jalur itu melalui dua pintu utama. Pintu pertama berada di tapal batas antara Indonesia dan Papua Nugini atau PNG.

Sementara pintu kedua berada di Sorong. Pada jalur ini, awak KKB memasok senjata melalui Maluku.

Dari Maluku, senjata api dibawa ke Papua melalui Sorong. Jadi, Sorong sebagai pintu masuk pengadaan ilegal senjata api untuk KKB.

Terbongkar juga modus yang menyebutkan bahwa Sorong bukan hanya titik simpul distribusi senjata api dari Maluku, tetapi juga senjata api yang didatangkan dari Filipina.

Mungkin karena lancarnya pasokan senjata tersebut, sehingga sampai saat ini KKB tetap eksis dalam melancarkan aksi brutalnya.

Masih dari video yang viral itu, terungkap pula jalur jalan tikus yang dilalui KKB tanpa bisa dipantau TNI-Polri.

Konon kabarnya, jalan itu sulit dilacak. Karena orang yang ditugaskan membawa senjata hingga ke markas KKB, bukan sembarang orang.

Orang-orang tersebut memiliki kemampuan khusus sehingga jejak kakinya tak dapat diendus oleh siapa pun.

Mengenai senjata api buatan Austria yang kini ada di tangan KKB, terbetik kabar, bahwa senjata tersebut merupakan hasil rampasan.

Senjata itu dirampas dari salah satu anggota Brimob yang ditembak mati pada tahun 2015 silam.

Senjata ini mampu menjangkau jarak hingga 500 meter jauhnya. Bahkan tembakannya pun terbilang jarang meleset.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved