Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minut

WKI GMIM Musafir Sukur Gelar Lomba Buat Kue Cucur. Ini Hubungan Cucur dan Penginjilan di Minahasa

Ketua WKI Musafir Olva Losu menuturkan, lomba diikuti kaum ibu dari 20 kolom di Jemaat Musafir.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Arthur Rompis
Lomba Buat Kue Cucur WKI Musafir, Kelurahan Sukur, Kecamatan Sukur, Kabupaten Minut, Provinsi Sulut 

Kue ini ternyata punya latar unik yang berhubungan dengan masuknya Injil di tanah Minahasa.

Ada banyak cerita tentang muasal kue cucur.

Salah satu cerita yang beredar dan diterima luas adalah kue itu ditemukan oleh misionaris asal Jerman Johan Fredrich Riedel. Riedel dan Schwarz adalah dua penginjil yang membawa injil ke tanah Minahasa.

Kisah yang dirangkum tribunmanado.co.id, alkisah, suatu hari di bulan Desember tahun 1831. Riedel sedang putar otak cara merayakan Natal bersama penduduk Tondano.

Konsepnya, ibadah natal diisi pembacaan Alkitab, dan tentu saja makan bersama sebagaimana tradisi eropa.

Riedel berdiskusi dengan istrinya. Sebuah ide tiba tiba tercetus di benaknya.

"Kita akan bikin kue natal Jerman, tak ada tepung, kita pakai saja beras manis," katanya.

Kemudian jadilah kue cucur. Mungkin karena itu, sejumlah jemaat GMIM menyebut cucur adalah kue penginjilan.

Pada momen tertentu, cucur disajikan saat ibadah perjamuan.

Riedle dalam penginjilan banyak memakai metode pembauran dengan budaya Minahasa.

Ia mempelajari budaya Minahasa.

Kemudian memberdayakan masyarakat dengan mengajarkan cara bertani. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved