KKR Stephen Tong
Berusia 82 Tahun, Didera Penyakit, Stephen Tong Tetap Berkhotbah di Tengah Hujan
Stephen Tong akan memimpin kebaktian Paskah Manado 2022. Turun dari mobil, ia langsung disambut oleh Kadis Kominfo Pemprov Sulut Steven Liow.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Gerimis menyambut kedatangan Pdt Stephen Tong di lapangan KONI Sario, Jumat (22/4/2022 malam.
Di tempat itu, Stephen Tong memimpin kebaktian Paskah Manado 2022.
Turun dari mobil, ia langsung disambut oleh Kadis Kominfo Pemprov Sulut Steven Liow, Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa dan lainnya.
Dua orang memegang tangannya, menuntun ke mimbar.
Pdt Tong terlihat ceria. Ia menyapa dan memeluk beberapa orang.
Di atas mimbar, Stephen Tong duduk di sebuah kursi plastik.
Gerimis masih turun.
Stephen Tong tak beranjak. Seorang penyanyi mengumandangkan pujian.
Stephen Tong menutup matanya. Mengunci tangan. Ia berdoa.
Tampil di mimbar, Stephen Tong terlihat prima. Pikirannya sangat tajam. Suaranya keras.
"Saya berumur 82 tahun, tapi lebih kuat dari pendeta yang umurnya 26 tahun," katanya.
Stephen Tong mengaku sudah didera banyak penyakit.
Beberapa diantaranya sudah parah. "Tapi Tuhan tetap mempercayakan pelayanan ini pada saya," katanya.
Suatu kali, listrik di lokasi padam beberapa detik.
Semua mati. Termasuk mic. "Saya akan berteriak tiga kali lebih keras, semua tenang," kata dia yang disambut tepuk tangan ribuan warga. Stephen Tong mengaku sudah berkhotbah di sembilan kota selama beberapa pekan.
Ia selalu berpikir, kunjungannya ke suatu kota adalah yang terakhir.
"Entah apakah saya akan kembali lagi ke Manado atau tidak, semua terserah pimpinan Tuhan," katanya.
Stephen Tong membeber ia sudah berkotbah di berbagai penjuru dunia. Keajaiban Tuhan senantiasa menyertainya.
"Banyak saya merasakan keajaiban Tuhan," ujar dia.
Di ujung khotbah, gerimis jadi hujan rintik yang detik menderas.
Namun Pdt Tong tak surut. Ia mengajak jemaat bernyanyi.
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, Pdt Tong tidak pernah menghentikan khotbah meski hujan dan ia kebasahan. Panggung sengaja tidak ditaruh atap.
"Hujan turun dan berhenti. Tak dia tak berhak menghentikan pekerjaan Tuhan. Iman kita tidak tergantung pada cuaca," ujarnya. (Art)
• Dinkes dan Polres Bolmong Kolaborasi Dukung Gerakan 1 Juta Vaksin Booster
• Tiga Hukum Tua Desa di Kecamatan Dimembe Minut akan Selsai Masa Jabatan pada Bulan Mei
• Sosok Stephen Tong di Mata Ketua FKUB Sulut: Khotbahnya Tajam, Namun Semua untuk KemuliaanNya