Berita Bitung
Wali Kota Bitung Maurits Mantiri Tantang SMKN 2 Bitung Buat Inovasi
Menurut Maurits Mantiri pembersihan sampah dengan cara diangkut dari saluran atau got, saat ini jika hanya hanya berharap ke manusia muncul persoalan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – SMKN 2 Bitung mendapat tantangan dari Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri.
Tantangan tersebut adalah, SMKN 2 Bitung diharap dapat menciptakan inovasi terhadap pembersihan sampah di saluran.
Dan tantangan kedua adalah, dapat menciptakan kendaraan atau alat yang dipakai di jalan berlubang atau rusak.
Di mana aspal hot mixnya langsung keluar di jalan rusak.
Menurut Maurits Mantiri pembersihan sampah dengan cara diangkut dari saluran atau got, saat ini jika hanya berharap ke manusia muncul persoalan.
Yaitu, pekerja tidak betah karena jenuh dan jorok pekerjaannya.
“Saya tentang SMKN 2 Bitung buat alat angkut atau angkat sampah otomatis dari got dan saluran, dengan model teknologi tinggal di pencet.
Perangkanya langsung mengambil sampah di got, lalu terangkat ke atas dan di pindahkan ke truk sampah,” kata Wali kota Bitung Maurits Mantiri saat menyambangi gedung Jurusan Alat Berat SMKN 2 Bitung, Rabu (20/4/2022).
Di sini dirinya menjadi pembicara di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA/SMK Kota Bitung Cabang Dinas Pendidikan Daerah Minut, yang akan berlangsung hingga tanggal 22 April 2022.
"Inovasi itu memperlancar proses angkat sampah dari got atau saluran. Dan SMKN 2 Bitung sebagai center atau pusat of exellant, yang harus memikiki tentangang dan inovasi," ujar dia.
Dengan begitu, kata dia mempermudah Dinas PUPR menyelesaikan masalah jalan rusak.
"Karena di mobil atau alat itu sudah ada infrastruktur yang dibutuhkan, seperti proses mengaspal jalan rusak dan berlubang pada umumnya," terang dia.
Kata dia, jika SMKN 2 Bitung dan sekolah kejuruan lainnya di Kota Bitung bisa menciptakan inovasi itu pemerintah Kota Bitung tidak segan untuk membeli hasil inovasi itu dan akan digunakan oleh pemerintah untuk masyarakat.
“Selain itu, jika sudah ada inovasi itu segera daftarkan ke hak kekayaaan intelektual (Haki). Agar supaya, ketika ada daerah lain yang akan tiru ada ketentuan yang mengatur dalam Haki,” tambahnya.
Metode dan pola berpikir serta bertindak seperti inilah, menurut Walikota Bitung sudah menjadi dasar karena tidak lagi ada perbedaan antara provinsi, pemerintah pusat dan daerah.