Digital Activity
Percaya Kematian Yesus Tapi Tak Percaya Kebangkitannya Adalah Sia-Sia
Vikaris Thermanto Samosir ini adalah salah satu anggota dari Yayasan Stephen Tong, yang bertujuan untuk memperkuat iman orang Kristen di dunia.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -- Prodcast Tribun Manado dengan tema Tribun Bakudapa kembali hadir bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Berhubung di Kota Manado dan sekitarnya masih dalam suasana perayaan Paskah.
Maka pembahasan kali ini masih seputaran kisah tentang Paskah.
Kali ini Prodcast Tribun Bakudapa menghadirkan Vikaris Thermanto Samosir.
Vikaris Thermanto Samosir ini adalah salah satu anggota dari Yayasan Stephen Tong, yang bertujuan untuk memperkuat iman orang Kristen di dunia.
Pada kesempatan ini, Tribun Bakudapa membahas tentang Kebangkitan Yesus Sejarah atau Mitos?
Prodcast kali ini dipandu langsung oleh wartawan senior Tribun Manado yakni Aswin Lumintang.
Menurut Vikaris Thermanto Samosir, seorang Kristen yang mau diselamatkan wajib untuk percaya jika Yesus Bangkit.
Hal itu berdasarkan dengan Injil yang ada di 1 Korintus 5 ayat : 17-18 yakni "Dan Jika Kristus, tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosanmu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mau dalam Kristus"
"Jadi kalau saya percaya Yesus dan saya percaya kayu Salib. Tapi kalau saya tak percaya Kristus Bangkit, maka iman saya akan sia-sia," kata Vikaris Thermanto Samosir, Selasa (19/4/2022).
Selain itu dirinya menambahkan jika kematian dan kebangkitan Yesus seorang satu koin tapi punya dua sisi.
"Ini tidak bisa dipisahkan, karena tidak mungkin kebangkitan tanpa kematian, begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Selain itu, Vikaris Thermanto Samosir mengatakan jika kejadian ini adalah kejadian yang sudah terjadi sejak 2000 tahun lalu.
Dan memang saat ini ada kelompok-kelompok dan survei dari berbagai lembaga yang memakai logika sederhana untuk melumpuhkan iman Kristen.
"Padahal, sesuatu yang terjadi pada Tuhan Yesus Kristus adalah diluar dari logika manusia," ujarnya.