Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mudik Lebaran 2022

Info Terbaru Harga Tiket PO Raya, Lengkap Waktu Keberangkatan

Berikut info terbaru harga tiket bus Perusahaan Otobus (PO) Raya. Dari Jakarta dan Bodetabek jurusan Solo, Wonogiri dan kota-kota sekitar.

IG official_po.raya
Armada bus PO Raya, melayani penumpang AKAP trayek Jabodetabek tujuan Solo dan Wonogiri. 

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), angka tersebut terhitung sangat besar. Sehingga diperkirakan akan terjadi kemacetan parah.

"Karena itu saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik tanggal 28,29 dan 30 April 2022," ujarnya pada konferensi pers virtual, Senin (18/4/2022).

Untuk mengantisipasi risiko macet panjang, pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap. Selain itu juga akan ada pemberlakuan satu arah atau one way hingga larangan truk masuk jalan tol.

"Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja," kata Jokowi.

Dia mengimbau pada masyarakat untuk jangan lupa mematuhi protokol kesehatan. Utamanya memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah memberikan libur cuti massal bagi ASN dan masyarakat.

Airlangga menyebut, cuti massal ini dapat dimanfaatkan untuk masyarakat untuk mudik Lebaran.

Dia memperkirakan, ada sekitar 80 juta masyarakat akan mudik pada Idul Fitri 1443 H. "Berdasarkan survei yang dilakukan, yang akan mudik lebih dari 80 juta orang," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyebut, ada sekitar 14 juta warga Jabodetabek akan mudik. Tujuan mudik masyarakat, kata Airlangga, adalah wilayah Jawa Tengah.

Sehingga, Airlangga memprediksi akan terjadi kemacetan yang luar biasa di arus mudik tahun 2022 ini.

"Dari Jabodetabek saja 14 juta dan tujuan mudik yang pertama adalah Jawa Tengah. Jadi kira-kira kita paham apa yang terjadi dan kemacetan akan jadi hal yang luar biasa," jelas Airlangga.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menilai potensi peningkatan kasus pascamudik tentu tetap ada.

"Karena bagaimanapun pun kita masih memiliki populasi yang rawan dan belum memiliki imunitas. Dan jumlah nya itu kurang lebih 20 persen," papar Dicky.

Populasi yang rawan baik pada mereka belum bisa divaksin, dan tidak ingin divaksin. Termasuk juga pada kelompok yang mengalami penurunan efektifitas dari imunitas.

Baik setelah terinfeksi dan divaksinasi Covid-19. Dengan jumlah proporsi 20 persen ini kata Dicky tentu bukan jumlah yang kecil.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved