Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

OPINI PASKAH

“Sunyi-Kosong”, Teologi Paskah Bagi Kehidupan

NARASI tentang Yesus sepertinya telah mendekonstruksi tentang hal “sunyi” dan “kosong”. Turun ke alam maut dalam kesunyian, bukan berarti kebinasaan.

Editor: Aswin_Lumintang
Dokumentasi Tribun Manado
DR Denny Pinontoan Dosen di Institut Agama Kristen Negeri Manado 

Oleh Denni Pinontoan,

Penulis

NARASI tentang Yesus sepertinya telah mendekonstruksi tentang hal “sunyi” dan “kosong”. Turun ke alam maut dalam kesunyian, bukan berarti kebinasaan. Kubur “kosong” bukan berarti ketiadaan.

Yesus yang berada dalam kesunyian di alam maut, dan kubur yang kosong adalah wacana teologis gereja sepanjang masa. Keduanya menunjuk pada dua hal yang kemudian dikonstruksi sebagai teologi tentang transformasi radikal dari narasi kematian dan kebangkitan Yesus: “Kematian” tidak berarti kesenyapan kekal, dan jasad Yesus yang tidak ditemukan di kubur pada pagi itu, bukan berarti kekosongan harapan.

“Ia tidak ada di sini…”, kata Malaikat kepada para perempuan yang hendak melihat Yesus. Yesus tidak ada di situ, “Sebab ia telah bangkit”.

Kematian Yesus yang historis telah direkonstruksi secara teologis bukan tentang kematian atau kebinasaan kekal, melainkan tentang kehidupan (kebangkitan) abadi. Teologi para penulis Injil yang kemudian menjadi iman sejak gereja perdana ini adalah suatu “perlawanan wacana” terhadap kekuasaan keagamaan yang destruktif dan kekuasaan imperium yang hegemonik. Dua bentuk kekuasaan itu selalu berujung pada kehancuran kehidupan.

DR Denny Pinontoan, Sejarawan Minahasa yang juga Dosen Institut Agama Kristen Negeri Manado
DR Denny Pinontoan, Sejarawan Minahasa yang juga Dosen Institut Agama Kristen Negeri Manado (Tribun Manado)

Artinya, peristiwa kematian Yesus dan keyakinan terhadap kebangkitan-Nya tidak saja tentang kerohanian yang fatalistis, melainkan terutama tentang pengetahuan dan spiritualitas yang bergerak ke arah transformasi kehidupan yang progresif.

Narasi Yesus yang mati dan bangkit tersebut telah menjadi kepercayaan dan semangat serta perspektif baru bagi komunitas Kristen perdana.

Maka, iman itu memungkinkan komunitas Kristen perdana ini untuk memahami secara berbeda mengenai apa agama itu, dan apa kekuasaan politik itu. Komunitas ini lalu menjadi gerakan pewarta Kerajaan Allah, yang wacana teologisnya adalah tentang Yesus sebagai Tuhan. Mereka sepertinya merasa telah menemukan “jalan kebenaran” baru di dalam Yesus Kristus dan ini memungkinkan komunitas kecil itu untuk memilih jalan berbeda.

Gerakan komunitas Kristen tersebut lalu kemudian menjadi “Gereja” dalam arti persekutuan yang lebih luas. Kini, narasi tentang “sunyi” di dalam maut, dan kubur yang “kosong” adalah konstruksi teologi tentang kehidupan dalam Kerajaan Allah.

Dalam konstruksi teologi kemudian, misalnya kita mengenal apa yang disebut “panggilan bagi setiap orang percaya untuk berpartisipasi dalam upaya transformasi dunia untuk keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan”.

Dalam teologi gereja-gereja di Indonesia yang dirumuskan pada Konsultasi Teologi DGI tahun 1970, itulah yang disebut “pergumulan rangkap”. Ketaatan iman kepada Yesus Kristus (dalam ketritunggalannya”), itulah ‘orthodoxy’, dihayati dan bergerak bersama dalam panggilan untuk memahami dan melakukan aksi-aksi praksis dalam dunia dengan segala dinamikanya, itulah ‘orthopraksis’.

Dengan demikian, gereja yang berpijak pada iman Yesus yang mati dan bangkit, spiritualitasnya mesti terus mengarah pada komitmen untuk mengusahakan kehidupan.

Gereja hadir memberi harapan kehidupan bagi manusia, masyarakat dan dunia yang hampir putus asa karena krisis ekonomi, krisis politik, kerusuhan dan perang karena saling rebut ruang kekuasaan atau karena perbedaan-perbedaan keyakinan.

Gereja mestinya memilih ‘jalan sunyi’ demi komitmennya pada Kebenaran Kerajaan Allah yang menghidupkan di tengah himpitan dan desakan politik praktis yang lebih berorientasi kekuasaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved