Nasional
Seorang Anggota DPRD Tewas Gantung Diri di Pohon Nangka, Hilang Sejak Sahur
Anggota DPRD Bojonegoro, Rasijan (55) ditemukan meninggal dunia, Sabtu (16/4/2022).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang anggota DPRD Bojonegoro, Rasijan (55) ditemukan meninggal dunia, Sabtu (16/4/2022).
Rasijan merupakan warga Dusun Tenggor, Desa Sudu, Kecamatan Gayam.
Saat ini, korban berstatus sebagai wakil rakyat dari fraksi Golkar, yang mengakhiri hidup gantung diri di tepi Bengawan Solo setempat, Sabtu (16/4/2022).
Warga yang mengetahui kejadian itupun ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian.
"Benar kejadian tersebut," kata Kapolsek Gayam, AKP Bambang Adi Tenggani saat dikonfirmasi.
Tenggani menjelaskan, kejadian diketahui bermula, saat itu sekira pukul 02.30 WIB istri korban Tri Kasih hendak membangunkan korban untuk sahur, namun ternyata ternyata tidak ada di rumah.
Selanjutnya, pihak keluarga berusaha mencari korban, keponakan korban Supatmi menemukan Rasijan sudah menggantung tali tampar biru di pohon nangka yang ada di tepi Bengawan.
"Jarak lokasi gantung diri dengan rumah sekitar 300 meter, keponakannya yang menemukan saat dicari," pungkasnya.
Dikutip dari website DPRD Bojonegoro, Rasijan terpilih dari Dapil V dan kini merupakan anggota komisi A. (nok)
Kasus serupa: mahasiswa gantung diri
Seorang mahasiswa ditemukan meninggal dunia di dalam kontrakannya.
Saat ditemukan, CM (25) mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Tasikmalaya telahterbujur kaku tak bernyawa pada Minggu (6/2/2022) malam.
Jasad CM ditemukan oleh kakak kandungnya sendiri AM (29) di kamar mandi rumah yang dikontrak korban di Perumahan Bumi Parahyangan.
Dugaan sementara polisi, CM diduga sengaja akhiri hidup, karena di tubuhnya tak ditemukan luka mencurigakan.
Dengan tali pramuka berwarna putih itulah, CM melakukan aksi yang mengakhiri hidupnya.
CM diduga gantung diri akibat rugi besar bermain trading kripto. Kerugiannya ditaksir sampai ratusan juta rupiah.
Dugaan tersebut diungkapkan kakak kandung CM, Melinda Anggraeni (29), yang pertama kali menemukan korban gantung diri.
Melinda mengatakan bahwa adiknya CM tinggal seorang diri di rumah kontrakan perumahan tersebut.
Melinda mengetahui bahwa adiknya menekuni trading kripto. Sebelumnya, adiknya pernah mendapat untung besar, tetapi CM belum lama ini menginformasikan bisnis tradingnya merugi selama setahun terakhir.
"Saya mulanya ditelepon orangtua kalau adik saya beberapa hari tak bisa dihubungi. Saya kebetulan bersama suami tinggal di Kota Tasikmalaya. Beberapa hari terakhir memang adik saya mengeluhkan kalau bisnisnya (trading kripto) sedang turun," jelas Melinda saat dimintai keterangan polisi di lokasi kejadian, Senin (7/2/2022) pagi.
Setelah mendapat kabar bahwa orangtuanya tidak bisa menghubungi CM, Melinda dan suami akhirnya mendatangi rumah kontrakan adiknya.
Karena rumah kontrakan tersebut terkunci dari dalam rumah, Melinda meminta bantuan satpam untuk membongkar paksa kunci pintu.
Tak lama setelah masuk rumah kontrakan, Melinda dan suaminya menemukan CM sudah tewas gantung diri di kamar mandi.
"Usai ditemukan langsung lapor polisi," tambah dia.
Perwira Pengawas Piket Polresta Tasikmalaya Inspektur Dua Polisi Jamjam Nurzaman membenarkan kejadian tersebut usai adanya laporan dari masyarakat.
Diketahui korban sudah tinggal selama setahun di rumah kontrakan kompleks perumahan tersebut.
"Betul, korban statusnya sebagai salah seorang mahasiswa semester akhir di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Tasikmalaya," ujar Jamjam seperti dikutip dari Kompas.com.
Sesuai keterangan keluarga korban, lanjut Jamjam, diduga awal diketahui dan ditemukan korban meninggal tergantung antara tengah malam sampai dini hari tadi.
Pihaknya bersama petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya pun langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) disaksikan pengurus warga setempat.
"Dugaan sementara korban tewas tergantung dengan seutas tali tambang Pramuka di kamar mandi rumah kontrakannya," tambahnya.
Selanjutnya, korban langsung dievakuasi ke ruang kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya untuk dilakukan visum awal guna memastikan penyebab kematian korban.
Adapun pihak keuarganya sudah menerima kematian korban dan meminta jenazahnya dibawa oleh keluarga untuk disemayamkan di kampung halamannya.
"Jenazah masih di kamar mayat dan sudah diketahui keluarganya. Sekarang masih di RSUD Soekardjo," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com