Demo Mahasiswa
Adian Napitupulu soal Ade Armando Dikeroyok: Tuntutan Mahasiswa saat Demo Tertutupi Kekerasan
Penganiyaan Ade Armando tengah jadi perhatian publik. Diketahui pengeroyokan tersebut terjadi di depan Gedung DPR.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penganiyaan Ade Armando tengah jadi perhatian publik.
Diketahui pengeroyokan tersebut terjadi di depan Gedung DPR.
Terkait hal tersebut mendapat tanggapan dari Adian Napitupulu.
Baca juga: Gempa di Lumajang Selasa 12 April 2022, Berikut Info Lengkap Titik Pusat dan Kekuatannya
Baca juga: Siswa Rachmat Mokodongan Mantan Sekprov Gabung Demokrat, Ramaikan Bursa Pilkada Kotamobagu 2024
Baca juga: Kecelakaan Maut, Kakak Beradik Tewas dalam Kondisi Tragis, Motor Beat Ditabrak Kendaraan Tak Dikenal
Foto : Ade Armando terlihat diamuk massa aksi di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) sore. (Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI)
Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan aksi demo di Gedung DPR RI kemarin, Senin (11/4/2022).
Mantan aktivis 1998 yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Adian Yunus Yusak Napitupulu atau akrab disapa Adian Napitupulu memberi respons terkait insiden tersebut.
Adian menilai adanya kekerasan yang menimpa Ade bisa menutupi isu asli yang ada di lapangan.
Sehingga menurutnya, justru akan merugikan mahasiswa sebagai peserta aksi.
"Nah menurut saya akibat dari peristiwa kekerasan di lapangan, isu atau tuntutan mahasiswa bisa tertutupi oleh isu kekerasannya,"
"Tuntutan mahasiswa kan ada beberapa nih, tiga periode, BBM, minyak goreng, ekonomi, stabilisasi harga dan sebagiannya dalam pemberitaan berikutnya akan tertutupi dengan kekerasan yang terjadi,"
"Itu menurut saya tidak menguntungkan bagi mahasiswanya sendiri," kata Adian, dikutip dari kanal YouTube metrotvnews, Selasa (12/4/2022).
Lebih lanjut, soal isu adanya penyusup dalam aksi kemarin, ia menilai hal tersebut tidak bisa disimpulkan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
"Untuk sampai pada kesimpulan atau tidak itu tidak bisa sembarangan ya, butuh pembuktian,"
"Tadi disampaikan Kapolda, ia harus membuktikan, jika betul ada penyusupan siapa dan kelompoknya apa dan sebagaianya,"