Demo Mahasiswa
Adian Napitupulu soal Ade Armando Dikeroyok: Tuntutan Mahasiswa saat Demo Tertutupi Kekerasan
Penganiyaan Ade Armando tengah jadi perhatian publik. Diketahui pengeroyokan tersebut terjadi di depan Gedung DPR.
Menurut Adian untuk mengidentifikasi penumpang gelap tidaklah mudah.
Lantaran kondisi di lapangan tidak saling mengenal.
"Karena ini aliansi kampus ya, jadi tidak saling mengenal satu sama lain,"
"Sehingga mengidentifikasinya juga sulit, nah aksi ini kan seruannya terbuka juga untuk elemen-elemen rakyat lainnya, itu juga semakin sulit mengontrol di lapangan juga," jelasnya.
Adian mengatakan, seharusnya ada pembentukan struktur yang masif saat melakukan aksi.
Sebab menurutnyaa demo akan lebih terorganisir dan bisa mengantisipasi adanya penyusup.
"Ya harusnya semua sudah dihitung, kalau kita membuat aksi kan perangkat aksinya bisa sampai 12 struktur bahkan bisa sampai 24 struktur, sehingga dibentuk perangkat-perangkatnya, siapa yang bertanggung jawab di sisi kanan dan sisi kiri, menyortri rorang masuk dan sebagainnya," ucapnya.
Foto : Ade Armando terkapar usai dianiaya sejumlah orang di sela aksi unjuk rasa. (Warta Kota/Miftahul Munir)
Kronologi Ade Armando Dikeroyok
Berikut kronologi penganiayaan Ade Armando versi Nong Darol Mahmada, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) yang rilisnya diterima Tribunnews.com.
1. Pukul 14.00 Ade Armando didampingi dua orang kameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) dan dua penulis (Belmondo Scorpio dan Rama) melakukan peliputan aksi demo di Gedung DPR RI.
2. Ade Armando dan tim datang melakukan peliputan atas nama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), tujuannya untuk membuat konten youtube dan media sosial Gerakan PIS.
3. Pada awalnya tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa mewawancarai Ade Armando.
4. Pukul 15:35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR.