Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Kunjungi Sulawesi Utara, Ini Profil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Pernah Jadi Loper Koran

Perjalanan karier militer Dudung hingga menjadi perwira tinggi tidak dilalui dengan mudah. Ada kisah perjuangan hidup.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Handhika Dawangi
TribunPapuaBarat.com/Safwan Raharusun
KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengunjungi Sulawesi Utara.

Dia tiba di Bandara Samratulangi Minggu (10/4/2022) pukul 16.00 Wita.

Kedatangannya bersama rombongan disambut langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama jajaran Forkompimda yang ada.

KSAD TNI berencana akan melaksanakan berbagai kegiatan, melakukan peresmian di Dan Yonif 712/WT, dilanjutkan dengan penanaman pohon kenangan, pengarahan di Kodam XIII Merdeka kepada para asisten Kasdam, lalu kunjungan PomdamXIII merdeka dilanjutkan peninjauan rencana lokasi pembuangan rumah dinas prajurit, lalu ke Unsrat Manado untuk melaksanakan kuliah umum.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado. (Tribun Manado/Rhendi Umar)

Profil Dudung Abdurachman

Jenderal TNI Dudung Abdurachman adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 17 November 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)

Dudung merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad TNI AD).

Dari loper koran hingga berjualan kue

Perjalanan karier militer Dudung hingga menjadi perwira tinggi tidak dilalui dengan mudah.

Ada kisah perjuangan hidup yang melatarbelakangi keputusan Dudung menjadi tentara.

Semua itu diawali ketika Dudung masih menapaki usia remaja. Saat itu, Dudung harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sebab, Ayahnya meninggal dunia saat Dudung masih SMP pada 1981.

Anak keenam dari delapan bersaudara itu harus membantu ibunya mencari uang. Dengan mengayuh sepeda, ia mengantar koran ke rumah para pelanggan sejak pukul 4 pagi.

"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi ya namanya janda pensiunan PNS. Akhirnya untuk menopang kehidupan itu saya jualan koran, saya nganter koran, loper koran," ucap Dudung, dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI, dikutip Rabu (26/5/2021).

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado Minggu (10/4/2022) pukul 16.00 Wita.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado Minggu (10/4/2022) pukul 16.00 Wita. (Tribun Manado/Rhendi Umar)

Selesai mengantar koran sekitar pukul 08.00, Dudung mesti membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.

Dudung sengaja memilih sekolah di siang hari supaya ia bisa membantu ibunya.

Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu. Ia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.

Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung.

Mendapati Dudung yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram. Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung hingga berhamburan.

Saat itulah, muncul keinginan Dudung untuk menjadi perwira tinggi.

"Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung. Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung sambil tertawa.

"Di situ saya berpikir, ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tuturnya.

Tekad Dudung ternyata tak sia-sia. Ia berhasil masuk Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Tiga tahun kemudian ia lulus dengan pangkat Letnan Dua. Bahkan, kini ia menjadi orang nomor satu di matra darat angkatan bersenjata Indonesia. (Ren/Kompas)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved