KKB di Papua
KKB Papua Berultimatum ke Irjen Tornagogo setelah Anggotanya Dibekuk, Jubir OPM: 'Jangan Sembarang'
KKB Papua memberi peringatan kepada Polda Papua Barat agar tak sembarangan menetapkan daftar pencarian orang (DPO).
"Peran aksi ini adalah ikut dalam melakukan pembunuhan, dan juga merupakan simpatisan KNPB Militan Maybrat," pungkasnya.
Pengakuan Warga Korban Aksi Brutal KKB Papua di Maybrat
Salah satu warga Kabupaten Maybrat yang menjadi korban kebrutalan KKB Papua memberikan pengakuan.
Warga berinisial JA tersebut menceritakan kepanikannya saat KKB Papua menyerang dan mengakibatkan 4 prajurit TNI gugur.
Melansir dari VOA Indonesia, JA mengatakan tiba-tiba saja terdengar tembakan pada dini hari yang membuat seluruh warga kampung panik, dan langsung lari ke hutan.
“Kami semua dengar jam 3 tepat itu bunyi senjata, kami bangun dari tepat tidur dan kami kaget ini apa.
Begitu saya bangun, sudah lihat kondisi kampung sudah kosong, orang semua lari masuk hutan. Saya punya anak, istri, anak baru usia 5 bulan dan kami lari masuk hutan,” kata JA.
Kisah itu dia ceritakan secara daring, dalam acara yang difasilitasi Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat, Sabtu (11/9).
Apa yang dipaparkan JA hanya sekelumit rangkaian peristiwa saat konflik di Maybrat mengalami eskalasi, setelah Pos Koramil Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, diserang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Serangan pada 2 September 2021 ini dipimpin oleh Silas Ki, yang kini masuk dalam daftar 17 nama Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua Barat.
Empat anggota TNI tewas dan dua luka-luka dalam insiden tersebut.
Operasi perburuan terhadap pelaku menimbulkan ketakutan masyarakat dan pengungsian ribuan orang di Maybrat.
Sejak tembakan dini hari itu, lanjut JA, mereka bertahan di hutan dan sebagian mengamankan diri ke area yang dinilai aman.
Mayoritas tidak berani keluar dari hutan karena menganggap kawasan itu lebih aman.