Tribun Manado Travel
Perairan Pulau Biaro Sulut Destinasi Mancing Ikan Marlin, Jadi Lokasi NSIFT 2022
Pulau Biaro, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara mendadak jadi buah bibir.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pulau Biaro, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara mendadak jadi buah bibir.
Pulau Biaro menyimpan potensi destinasi wisata bahari, di mana perairannya ternyata tempat hidup Ikan Marlin.
Ikan Marlin ini jadi primadona dalam dunia mancing. Sehingga ketika perhelatan North Sulawesi Internasional Fishing Tournament (NSIFT) 2022 yang akan diselenggarakan Pemprov Sulut, semua mata pun tertuju ke Perairan Pulau Biaro.

Perairan Pulau Biaro akan menjadi lokasi mancing Ikan Marlin di Ajang Fishing Tournament ini rencananya dihelat 22-26 Juni 2022.
Sekadar informasi soal ikan marlin dikutip dari tribunnews.com, ikan marlin atau ikan sori merupakan ikan dari keluarga Istiophoridae yang memiliki sekitar 10 spesies.
Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang, moncong yang seperti tombak, dan sirip di punggung yang panjang kaku.
Ikan marlin adalah perenang cepat yang dapat mecapai kecepatan sekitar 80 km/jam (50 mph).
Spesies ikan marlin lainnya seperti Blue Marlin (Makaira Nigricans), mereka dapat memiliki panjang mencapai 5m (16,4 kaki) dan berat 818 kg (1,803 lb).

Bagi mancing mania yang ingin menjajal strike Ikan Marlin, bisa menjajal di Perairan Pulau Biaro, atau bisa juga ikut serta di North Sulawesi Internasional Fishing Tournament 2022.
Dari Pelabuhan Kota Manado, menggunakan kapal kira-kira bisa ditempuh dalam waktu 4 jam ke spot mancing Perairan Pulau Biaro.
Donny Patrick dari Manado Fishing Adventure menjelaskan, potensi Ikan Marlin di Perairan Biaro sudah asa sejak lama.
Sejak tahun 90-an, Biaro jadi target destinasi mancing untuk Asia Tenggara.
"Biaro punya potensi strike paling besar, dari Singapura dan Malaysia datang ke sini," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Jumat (18/3/2022).
Spot Mancing bergengsi itu kini tak setenar dulu.
"Kalau sekarang sudah tidak lagi, karena tidak dijaga, jadi semua mancing. Kalau kita bisa jaga lingkungan perairan Biaro, sehingga tidak terjadi eksploitasi mancing Marlin," ungkap Panitia turnamen mancing internasional ini.
