Rusia vs Ukraina
Pasukan Rusia Bombardir Sebuah Masjid yang Lindungi 80 Warga Sipil di Mariupol Ukraina
Sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina tenggara, tempat 80 warga sipil berlindung, telah ditembaki pasukan Rusia.
"Situasinya kritis," kata Denysenko.
Dewan Kota Mariupol mengatakan 1.582 warga sipil telah tewas di Mariupol sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Di sisi lain, Rusia telah seringkali membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menggulingkan para pemimpin yang disebut neo-Nazi.
Penduduk Mariupol sendiri telah hidup tanpa listrik atau air selama lebih dari seminggu.
Upaya untuk mengatur gencatan senjata lokal dan jalan keluar yang aman telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan.
Kota Mariupol adalah kota penting yang strategis dengan lebih dari 400.000 penduduk.
Para pejabat di Mariupol mengatakan penembakan Rusia tidak ada henti-hentinya pada hari Jumat.
Kementerian Pertahanan Rusia sendiri telah mengeluarkan pernyataan, bahwa semua jembatan dan jalan menuju Mariupol telah dihancurkan atau dikuasai oleh pasukan Ukraina.
Para pejabat Ukraina mengungkap bahwa persediaan kebutuhan pokok telah menipis selama berhari-hari di Kota Mariupol.
"Seluruh dunia harus bersatu untuk menyelamatkan Mariupol. Kota ini adalah bencana kemanusiaan. Orang mati bahkan tidak dimakamkan di sini," kata Maksym Zhorin, mantan komandan milisi sayap kanan yang dikenal sebagai Batalyon Azov yang berada di kota itu, dikutip dari Reuters.
Menurut pihak berwenang Ukraina, di antara mereka yang terperangkap di Mariupol adalah 86 warga Turki, termasuk 34 anak-anak, yang berlindung di sebuah masjid.
Belum lama ini, serangan udara Rusia juga dilaporkan telah menghantam sebuah rumah sakit dan menyebabkan 3 orang tewas.