Rusia vs Ukraina
Pasukan Rusia Bombardir Sebuah Masjid yang Lindungi 80 Warga Sipil di Mariupol Ukraina
Sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina tenggara, tempat 80 warga sipil berlindung, telah ditembaki pasukan Rusia.
"Dengan latar belakang ini, upaya baru sedang dilakukan untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil mengevakuasi kota menuju Zaporizhzhia, sekitar 200 kilometer ke timur laut," kata wakil perdana menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Selama berhari-hari, orang Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia telah menggempur rute evakuasi, mencegah orang pergi.
Seperti hari-hari sebelumnya, koridor kemanusiaan juga akan dibuka kembali di sekitar Kyiv.
"Saya sangat berharap hari ini akan berjalan dengan baik, bahwa rute yang direncanakan akan dibuka dan bahwa Rusia akan memenuhi kewajibannya mengenai ketaatan terhadap gencatan senjata," kata Vereshchuk dalam sebuah video yang diunggah ke situs web kepresidenan Ukraina.
Saat tentara Rusia terus maju dan mengepung Kyiv, serangan menghantam kota Vasylkiv pada Sabtu pagi, sekitar 40 kilometer selatan ibukota.
Delapan roket Rusia menghantam bandara setempat sekitar pukul0 7.00 (0500 GMT), yang
menurut wali kota Natalia Balassinovitch di akun Facebook-nya, sudah "hancur total".
Sebuah depot minyak juga terkena dan terbakar.
Situasi di Kota Mariupol Kritis
Pemerintah Ukraina mengatakan pada Jumat (11/3/2022), situasi di Kota Mariupol sekarang kritis ketika pasukan Rusia memperketat jerat mereka di sekitar kota pelabuhan Laut Hitam dan jumlah korban tewas dari penembakan Rusia selama 12 hari sudah mencapai hampir 1.600 jiwa.
Dikutip dari Kantor Berita TASS, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Kota Mariupol sekarang benar-benar dikepung.
Sementara, pejabat Ukraina menuduh Rusia sengaja mencegah warga sipil keluar dan menghentikan konvoi kemanusiaan masuk.
Serangan Rusia dilaporkan mencegah para pengungsi meninggalkan kota itu lagi pada hari Jumat.
Di tempat lain, pasukan Rusia juga menghentikan beberapa bus orang yang mencoba melarikan diri dari wilayah Kyiv. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk dalam sebuah video.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko menyatakan keraguan bahwa upaya terbaru untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Mariupol akan berhasil dan upaya baru untuk mengevakuasi warga sipil tampaknya telah gagal.