Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rusia vs Ukraina

Sosok Wali, Sniper Mematikan Kanada yang Gabung dengan Ukraina, Mampu Habisi Target dari Jarak 2 Mil

Seorang penembak jitu dari militer Kanada bergabung dengan militer Ukraina untuk berperang melawan Rusia, lapor Canadian Broadcasting Corporation (CBC

Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa
Sosok Wali, Sniper Mematikan Kanada yang Gabung dengan Ukraina, Mampu Habisi Target dari Jarak 2 Mil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penembak jitu atau sniper paling mematikan di dunia asal Kanada bergabung dalam perang Rusia Ukraina.

Ia bernama Wali, bahkan ia telah tiba di Ukraina untuk melawan Rusia.

Dengan menenteng senapan di satu tangan dan kamera di tangan lainnya, Wali mulai mendokumentasikan misi terbaru di Ukraina secara online.

Wali merupakan salah satu tentara asing Ukraina.

Baca juga: Potret Neraka di Mariupol: Rusia Menyerang Setiap 30 Menit, Warga Saling Serang Berebut Makanan

Seorang penembak jitu dari militer Kanada bergabung dengan militer Ukraina untuk berperang melawan Rusia, lapor Canadian Broadcasting Corporation (CBC).

Sniper yang dilaporkan mampu membunuh target dengan senapan dari jarak lebih dari 2 mil itu hanya diidentifikasi dengan nama 'Wali', guna melindungi keselamatan keluarganya.

Pria berusia 40 tahun itu kini bergabung dengan legiun internasional di Ukraina.

Dilansir Newsweek, Wali sebelumnya bertugas di Resimen ke-22 Royal Canadian Infantry di Kandahar selama perang di Afghanistan antara 2009 dan 2011. 

Dia juga mengajukan diri untuk berjuang bersama pasukan Kurdi untuk memerangi ISIS di Irak pada 2015.

Wali hanya membawa ransel, masker gas, setelan ghillie (setelan kamuflase yang biasanya digunakan oleh penembak jitu), teropong, dan jaket tempurnya dari Afghanistan ketika berangkat ke Ukraina, lapor La Presse.

"Saya ingin membantu (Ukraina). Sesederhana itu," katanya kepada CBC.

"Saya harus membantu karena ada orang di sini yang dibombardir hanya karena mereka ingin menjadi orang Eropa dan bukan orang Rusia," tambahnya.

Wali melakukan perjalanan itu bersama tiga mantan tentara Kanada lainnya.

Ia menyeberang dari Polandia ke Ukraina pada 2 Maret lalu, saat pengungsi berbondong-bondong melarikan diri ke pos perbatasan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved