Berita Minut
Wanita Minut Ini Bangun Usaha Keripik di Masa Pandemi & Sukses, Ibu Jadi Inspirasi
Berbagai produk olahan pisang dan ubi ditawarkan Zan Chips yakni keripik pisang, ubi dan keladi.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - UMKM di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) terus bermunculan bak cendawan di musim hujan. Salah satunya Zan Chips.
Berbagai produk olahan pisang dan ubi ditawarkan Zan Chips yakni keripik pisang, ubi dan keladi.
Dalam tempo singkat, Zan Chips berhasil mencuri hati warga dengan rasanya yang khas.
Jeannete Langitan pemilik Zan Chips membeber, keunggulan Zan Chips dari produk serupa.
Yakni produk modern yang diolah dengan cara tradisional.
"Zan Chips dibuat dengan cara tradisional yakni dengan tungku api, produk ini juga tanpa pengawet serta kemasannya dirancang sedemikian rupa hingga jika dibuka bisa ditutup kembali," katanya.
Berjalan dua tahun, Zan Chips sudah menembus pasar nusantara.
Dipasarkan lewat Tokopedia dan Shopee.
"Ada pembeli dari Tangerang, Jawa Barat dan Kalimantan," bebernya.
Ternyata ada cerita menarik di balik Zan Chips.
Yang berhubungan dengan cinta terhadap ibu dan power of emak emak yang menjadi ciri khas tanah Tonsea Minahasa Utara.
Dia membeber, sang ibu meninggal beberapa waktu lalu dan ia dilanda kesedihan.
Kemudian datang pandemi Covid 19.
Dia pun putar otak untuk membuka usaha.
"Ide menjual keripik datang karena saya hobi ngemil," katanya.
Jeannete pun mulai melakukan observasi.
Dibelinya semua produk keripik.
"Saya mulai coba coba membuat keripik, kemudian melakukan trail error, teman teman saya jadi tester, saya katakan katakan yang sejujurnya," katanya.
Akhirnya jadilah keripik idaman Jeannete. Nama sang ibu diabadikan jadi nama produk keripik tersebut.
"Zan adalah nama ibu saya," kata dia.
Mulailah Jeannete terjun ke dunia wirausaha yang keras. Awalnya ia memasarkan produk di medsos.
"Saya yang antar langsung produk ke konsumen," katanya.
Lewat usaha yang keras dan pantang menyerah, usaha itu maju.
Dia mulai merekrut karyawan.
"Saya pasarkan di Tokopedia dan Shopee, di tokopedia produk saya sudah masuk kategori pro merchant," katanya.
Produk Jeannete juga jadi salah satu produk yang menyedot perhatian para delagasi W20, side iven G20, ajang international 19 negara maju dunia plus Uni Eropa.
Para tetamu memuji keripik tersebut.
Unsur humanisme juga ada di balik usaha wanita cantik ini.
Penggunaan cara tradisional memungkinkan ia merekrut karyawan. Dan itu berarti membantu warga yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi.
Ke depan, ia berencana mengembangkan usaha tersebut lebih jauh lagi. Targetnya adalah ekspor.
"Dua tahun ke depan saya targetkan ekspor," bebernya.
Untuk pengembangan UMKM di Minut, ia memberi masukan.
Menurut dia, UMKM yang ditawarkan pada tamu luar daerah adalah berasal dari Manado.
"Tapi pak Joune Ganda sudah membuat terobosan dalam hal pengembangan UMKM Minut, terima kasih pada Pemkab Minut yang selalu berusaha memajukan UMKM," katanya.
Ia berharap produk tersebut dapat menjadi oleh oleh unggulan minut yang di cintai seluruh nusantara bahkan manca negara.
"Mohon selalu support dan cintai lokal produk," kata dia. (Art)
• Epidemiolog Sulut: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Sebaiknya Tetap Laksanakan Swab PCR
• Arti Mimpi Kucing Hitam, Ternyata Pertanda Kurang Baik dari Hubungan Gagal, Akan Hadapi Konflik