Populer Nasional
Siapa yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda? Sudah Jadi Polemik, Jokowi Kini Terlihat Beda Sikap
Jokowi tak tegas dan ‘ngegas’ seperti sebelumnya soal penundaan Pemilu 20224. Kini dianggap memberi ruang agar berkembang sehingga menjadi polemik.
Pasalnya, pada 2020, pemerintah tetap keukeuh menggelar pilkada serentak meski kala itu pandemi tengah memuncak.
Pemerintah mengabaikan masukan dan desakan dari masyarakat agar pilkada ditunda.
Klaim bahwa menunda Pemilu 2024 adalah keinginan banyak orang juga terbantahkan.
Pasalnya, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan mayoritas responden menginginkan Pemilu 2024 tetap dilaksanakan.
Survei yang digelar pada 25 Februari-1 Maret 2022 juga menunjukkan mayoritas masyarakat menolak usulan perpanjangan masa jabatan. Publik tetap menginginkan Pemilu 2024 tetap digelar sesuai rencana awal.
Baca juga: KPU dan Diskominfo Bolmong Jalin Kerjasama Hadapi Persiapan Pemilu 2024
LSI menyatakan, 68-71 persen responden yang diwawancarai menolak perpanjangan masa jabatan presiden, baik karena alasan pandemi maupun pemulihan ekonomi.
Sementara responden yang mendukung penundaan pemilu hanya sekitar 26,9 persen.
Bukan yang pertama
Isu perpanjangan masa jabatan presiden ini bukan kali pertama disuarakan. Sebelumnya, isu ini pernah mengemuka beberapa kali.
Sebelum Cak Imin, gagasan ini pernah disuarakan Menteri Investasi Bahlil Lahaladia pada Januari 2022 lalu.
Sama seperti Cak Imin, pembantu Presiden Jokowi ini juga menggunakan dalih perbaikan ekonomi.
Sebelum Bahlil, isu penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden juga sempat muncul ke permukaan.
Isu perpanjangan masa jabatan sempat ramai pada 2019.
Kala itu Jokowi sempat melontarkan pernyataan pedas, bahwa mereka yang mewacanakan itu ingin menjerumuskan dia.
Awal 2021, isu perpanjangan masa jabatan presiden menyeruak lagi ke permukaan. Jokowi kembali menegaskan bahwa dia tidak berniat dan tak berminat.
Baca juga: PDIP Tolak Tegas Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Singgung Pernyataan Megawati