Berita Sulut
Sikapi Gejolak Ekonomi Global Nasional, PGI Minta Warga Gereja Hidup Sederhana
Jeirry Sumampow menjelaskan, saat negara dan masyarakat masih disibukkan dengan dampak pandemi Covid-19 dengan melemahnya kondisi ekonomi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyerukan pemerintah dan jemaat agar bersikap arif menghadapi gejolak ekonomi dunia dan nasional dewasa ini.
Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow menjelaskan, saat negara dan masyarakat masih disibukkan dengan dampak pandemi Covid-19 dengan melemahnya kondisi ekonomi.
Kini, negara dan masyarakat diperhadapkan dengan situasi perang Ukrania yang berakibat pada melonjaknya harga energi dunia, terutama gas alam.
Peningkatan harga energi berpengaruh langsung terhadap seluruh rantai pasokan yang menyebabkan harga berbagai barang turut naik, seiring meningkatnya inflasi di banyak negara.
Belanja konsumen yang melemah akibat Covid-19 akan semakin dilemahkan bila perang semakin meluas.
"Dalam seminggu terakhir telah terjadi kenaikan tarif tol, elpiji, BBM, dan lainnya," jelas Sumampow kepada Tribunmanado.co.id, Senin (07/03/2022).
Kelangkaan barang dan kenaikan harga terjadi pada berbagai komoditas.
Di antaranya, minyak goreng, kedelai (tahu, tempe), daging sapi dan daging ayam.
Katanya, di tengah situasi ini, Presiden Jokowi telah menyerukan kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat untuk menyikapi kemungkinan berkembangnya situasi ekonomi yang sulit.
PGI mencermati sungguh-sungguh situasi sulit yang sedang berkembang.
PGI berharap pemerintah dapat segera melakukan intervensi untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok dan kenaikan harga.
"Tujuannya untuk memperkuat ketahanan masyarakat," jelasnya.
PGI secara khusus meminta warga gereja dan masyarakat untuk sedapat mungkin membatasi gaya hidup konsumerisme.
"Sebaliknya kiranya mengembangkan pola hidup ugahari yang mengarus-utamakan laku hidup sederhana dan kesediaan untuk saling membantu antara sesama warga bangsa," katanya lagi.
Dalam solidaritas global, bersamaan dengan perayaan minggu-minggu pra-Paskah, PGI mendorong gereja-gereja anggota untuk terus berdoa bagi mereka yang menderita akibat kebrutalan perang di Ukraina.