Tribun Manado Wiki
Desa Kalawiran, Dulunya Landasan Udara Dibangun Belanda, Direbut Jepang, Dihancurkan Permesta
Desa Kalawiran, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara menyimpan sejarah panjang peperangan di masa lampau.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1944, Kalawiran dialihkan kembali penguasaannya kepada pemerintah Belanda yang kemudian dijadikan Markas Komando Pasukan Cadangan (Reserve Corps).
Namun, pada Periode 1957-1958 terjadi pemberontakan Permesta. Dalam kurun waktu itu, Kalawiran hancur akibat serangan udara Permesta.
Pada saat itu, Permesta menguasai lima Lapangan Udara di sebagian wilayah udara Indonesia Timur, yaitu Mapanget, Tasuka, morotai, Jailolo dan Tolotio.
Dalam usaha menumpas pemberontakan Permesta, TNI melaksanakan operasi gabungan memakai nama sandi ”Operasi Merdeka”. Operasi tersebut bertujuan merebut Sulawesi Utara sebagai ibukota Manado dan daerah sekitarnya seperti Gorontalo, Sangir Talaud, Morotai, Jailolo, Palu dan Donggala.
Di areal Landasan Udara ini kini sudah berubah menjadi pemukiman dan areal pemukimam.
Bahkan tahun 1972 lokasi itu diresmikan menjadi Perumahan Purnawirawan Angkatan Udara.
Perumahan itu masih bertahan hingga kini persis di tepi jalan utama di Desa Kalawiran.
Lokasi yang masih tercatat Aset TNI AU itu pun dibangun Pos Perwakilan Paskhas AU. (ryo)
• Awal Tahun 2022 Tercatat Ada 34 Kasus DBD di Minsel 1 Diantaranya Meninggal Dunia
• PPKM Picu Perceraian di Manado
• Cita Citata Ungkap Kekesalan ke Management, Ini yang Terjadi Saat Ia Positif Covid 19