Manado Banjir, Andrei Angouw: Revitalisasi Sungai Lanjut, Warga di Bantaran Harus Pindah

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Wali Kota Manado Andrei Angouw langsung turun meninjau sejumlah wilayah yang kena banjir, Jumat (04/03/2022).

Andrei mengatakan, salah satu faktor penyebab banjir Manado ialah sungai dan saluran air yang tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Karena itu, kata Andrei, revitalisasi sungai dan saluran air harus dilakukan. Sebagian sudah dilaksanakan di Manado.

"(Sungai) banyak yang sudah tersedimentasi. Begitu juga drainase dan saluran air. Ada juga bangunan di atas saluran air dan sungai," kata wali kota usai sosialisasi JKN Mobile di ruang serbaguna Pemkot Manado, Jumat siang.

Katanya, Pemkot akan menertibkan bangunan-bangunan yang ada di atas sungai dan saluran. "Ya kita tertibkan," katanya.

Terkait itu, Andrei memastikan program revitalisasi berupa pembuatan tanggul di sejumlah sungai di Manado tetap berjalan.

Di Kelurahan Ketang Baru misalnya. Balai Wilayah Sungai (BWS) akan membuat tanggul di sungai yang melintasi wilayah langgaran banjir tersebut.

"Saya minta masyarakat mendukung program ini," jelasnya.

Bagi yang tinggal di bantara sungai, akan direlokasi dan mendapat ganti untung.

Katanya, program mulai tahun ini yang diawali sosialisasi. Tahun depan pembangunan jalan.

"Masyarakat yang di bantaran (sungai) harus pindah karena memang tempatnya sudah tidak layak lagi," katanya.

Tentang Manado

Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.

 Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara. Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km². 

Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua.