Berita Internasional
Malam Ini Roket Akan Menabrak Bulan, Seperti Apa Dampaknya?
Tabrakan roket tersebut akan terjadi hari ini Jumat, (4/3/2022) sekitar pukul 07.26 ET atau sekitar 19.26 WIB.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Roket misterius tak bertenaga akan menabrak permukaan bulan dengan kecepatan 9.656 km per jam pada Jumat Jumat, (4/3/2022) ini.
Roket diperkirakan akan menabrak bulan pukul 19.25 WIB.
Tepatnya di bagian kawah Hertzsprung, atau di bagian terjauh bulan dari bumi.
Baca juga: Tanggapan Kapolda Sulut Terkait Usulan Gedung Baru Mapolres Kotamobagu
Baca juga: Akhirnya Terungkap Deretan Kekejaman KKB pada Warga Sipil dan Aparat di Papua Sejak 2018 hingga 2022
Baca juga: Sosok Henk Ngantung Mantan Gubernur Jakarta di Era Soekarno, Dituduh Terlibat PKI
Bagian roket yang telah meluncur di luar angkasa selama bertahun-tahun akan bertabrakan dengan Bulan.
Tabrakan roket tersebut akan terjadi hari ini Jumat, (4/3/2022) sekitar pukul 07.26 ET atau sekitar 19.26 WIB.
Roket yang akan menabrak permukaan Bulan tersebut meluncur dengan kecepatan sekitar 8.851 km per jam.
Peristiwa ini akan menjadi potongan sampah luar angkasa yang pertama kali secara tidak sengaja menabrak permukaan Bulan.
Namun seperti dikutip dari CNN, peristiwa itu tak akan terlihat dari Bumi karena tabrakan diperkirakan terjadi di sisi jauh Bulan.
"Jika itu (tabrakan) dapat diamati, Anda akan melihat kilatan besar dan debu serta pecahan roket yang hancur, kerikil serta batu besar terlempar, beberapa di antaranya sejauh ratusan kilometer," kata Bill Gray, peneliti independen yang fokus pada dinamika orbital dan pengembang perangkat lunak astronomi.
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan tepat di mana roket akan menabrak Bulan adalah melalui foto.
Sayangnya, Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, wahana antariksa yang mengorbit Bulan, tak akan berada dalam posisi untuk mengamati dampak yang terjadi.
Akan tetapi, pengamatan mungkin bisa dilakukan setelah roket tabrak Bulan terjadi dengan melihat perubahan pada lingkungan Bulan dan kemudian mengidentifikasi kawah yang terbentuk dari dampak tabrakan.
"Peristiwa ini menjadi peluang penelitian yang menarik," ungkap NASA dalam pernyataannya.
Baca juga: Sosok Henk Ngantung Mantan Gubernur Jakarta di Era Soekarno, Dituduh Terlibat PKI
Setelah tumbukan, Lunar Reconnaissance Orbiter NASA dapat menggunakan kameranya untuk mengidentifikasi lokasi tumbukan, membandingkan gambar lama dengan gambar yang diambil setelah tumbukan.