Populer Nasional
Sosok Pasien 01 Corona Indonesia, Sita Tyasutami Stres Dihujat, Kini Sembuh setelah 2 Tahun Berlalu
Pengakuan Sita Tyasutami, sosok pasien 01 Virus Corona di Indonesia. Sempat stres dihujat publik. Kini sembuh.
Tyasutami dan Darmaningsih mengira dokter yang akan memberitahu hasilnya, tapi ternyata diagnosis mereka dibacakan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Achmad Yurianto juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19 mengatakan kepada BBC, tidak ada yang salah dengan pengungkapan presiden kepada publik.
UU tahun 2009 tentang kesehatan mengatakan bahwa kebebasan pasien tidak berlaku untuk hal-hal yang menjadi kepentingan umum.
Benar atau salah, pengumuman pasien 01 dan 02 ini menjadi pusat perhatian nasional.
Dalam beberapa jam, pesan yang menunjukkan inisial, alamat lengkap, dan catatan medis dari pasien 01 (Tyasutami) dan pasien 02 (Darmaningsih) bocor dan dibagikan secara luas di WhatsApp.
"Mereka menyerang Sita, menyalahkannya karena membawa virus ke Indonesia," kata kakak perempuan Tyasutami, Ratri Anindyajati kepada BBC.
"Mereka menyalahkannya karena kehilangan pekerjaan, atau dipisahkan dari keluarga mereka. Mereka mempertanyakan bagaimana dia bisa terlihat begitu baik dan cantik setelah sakit. Mereka mengatakan itu diatur."
Tyasutami diadili oleh publik, meskipun sangat mungkin Indonesia memiliki kasus virus korona sebelum 2 Maret.
Pemerintah membantahnya, tetapi pada awal Februari, sebuah studi oleh Universitas Harvard menunjukkan mungkin ada "kasus yang tidak terdeteksi" di Indonesia, yang memiliki hubungan dekat dengan China, tempat virus berasal.
Asal-usul Covid-19 di Indonesia mungkin tidak pernah diketahui.
Pasien 01 dan 02, bagaimanapun, telah menjadi catatan.
"Sebelum diagnosis, saya memiliki kurang dari 2.000 followers di Instagram," kata Tyasutami.
"Awalnya saya tidak memiliki seorang pun yang mengirimi saya ujaran kebencian. Dalam beberapa hari (setelah diagnosis), followers saya meningkat menjadi 10.000.
Orang-orang mengomentari semuanya, terutama foto-foto saya dengan pakaian tari yang seksi dan terbuka."
Wawancara Eksklusif TribunManado.co.id
Kepada tribunmanado.co.id, Selasa (23/02/2021), Sita Tyasutami mengaku situasi sekarang di lingkungannya atau di dunia offline, aman-aman saja.
"Hanya saja hingga saat ini masih dihujat-hujat netizen (warganet)," kata dia dengan nada rendah.
Setelah dirinya viral, ujaran kebencian pun bertubi-tubi dan bahkan ada gelombang-gelombangnya tergantung momentum Covid.
(Tangkapan layar wawancara online bersama Sita Tyasutami, mantan Pasien 01 Covid Indonesia, Selasa (23/02/2021). (TRIBUNMANADO.CO.ID/ALEXANDER PATTYRANIE)
Saat ini ia mengaku kondisinya sedang menurun.
Ia merasakannya sejak Januari 2021.
"Saya merasa mudah capek, kondisi ini memang biasa dialami mantan pasien Covid-19, karena darah menggumpal," kata dia.
Bahkan, lanjutnya, bercerita dalam wawancara saja itu ia merasa ngos-ngosan.
Sementara, aktivitas sebagai pelatih menari ia lakukan lewat online.
Ia juga menepis banyak tudingan orang bahwa ia menghilang.
Menurutnya, ia sangat mudah ditemukan, karena dirinya sangat aktif di media sosial.
Seperti yang dilakukan tribunmanado.co.id, ia cepat menanggapi Direct Message Instagram.
Bahkan, wanita cantik ini juga bersedia diwawancara melalui panggilan video.
(Tribunmanado.co.id/Alfa Pattyranie/Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)