Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Gejala Varian Baru Covid-19 'Omicron Siluman', Berikut Orang yang Rentan Terinfeksi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Omicron masuk dalam kategori varian of concern (VoC), termasuk dengan garis keturunannya.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA/ Kompas.com
Ilustrasi pasien Covid-19. Gejala Varian Baru Covid-19 Omicron Siluman, Berikut Orang yang Rentan Terinfeksi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum usai penularan Covid-19 varian Omicron, muncul varian lainnya yang dikenal sebagai Omicron siluman.

Varian ini disebut berpotensi menyebabkan penyakit parah.

Omicron siluman adalah sebutan bagi subvarian Omicron BA.2. Seperti diketahui Omicron terdiri dari beberapa subvarian. Subvarian yang paling umum adalah BA.1, BA.1.1, dan BA.2.

Baca juga: Cara Ampuh Mengatasi dan Mencegah Cold, Penyakit yang Beda dengan Flu Namun Bergejala Sama

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Omicron masuk dalam kategori varian of concern (VoC), termasuk dengan garis keturunannya.

Oleh karena itu subvarian BA.2 yang juga dikenal sebagai Omicron siluman ini harus terus dianggap sebagai VoC.

Hal ini disampaikan oleh Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG-VE) setelah meninjau kembali varian Omicron.

Varian Omicron jenis baru ini disebut masih mendominasi kasus positif Covid-19 di berbagai negara saat ini.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan Omicron siluman?

Gejala varian Omicron siluman

Dilansir dari World Health Organization (WHO) melalui KOMPAS.com, Omicron Siluman BA.2 menunjukkan sifat lebih infeksius dibandingkan varian lainnya.

Selain itu, varian Omicron BA.1 dan BA.2 juga disebut memiliki urutan yang berbeda secara genetik.

Meski begitu, menurut laporan dari berbagai negara, gejala Omicron siluman tidak berbeda dari varian Omicron biasa.

Gejala Omicron pada orang dewasa masih didominasi oleh sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, dan pegal-pegal.

Gejala infeksi Omicron Siluman tetap ringan, namun bukan berarti virus ini tidak berbahaya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved