Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Batalyon Babushka Pasukan Ukraina Anggotanya Para Nenek, Tugasnya Merawat Hingga Bangun Menara

atalion Azov atau Azov Battalion adalah kelompok relawan yang ikut bersama dengan tentara Ukraina memperjuangkan kedaulatan Ukraina.

Editor: Alpen Martinus
Emre Caylak
Batalyon Babushka 

Pada 2015, jumlah anggota Batalyon Azov telah mencapai 1.400 personel, namun diduga kini anggotanya semakin bertambah.

Empat tahun lalu, Hope note hate menyebutkan bahwa Batalyon Azov telah bekerja sama dengan kelompok inggris yang disebut Divisi Misantropik.

Tujuannya antara lain adalah untuk merekrut aktivis sayap kanan Inggris agar ikut serta terjun medan laga Ukraina.

Batalyon Azov memiliki tradisi Neo-Nazi, mereka mengklaim sebagai pengikut dari Hitler Ukraina subdivisons SS dan pro-Hitler.

“Setelah kudeta tahun 2014, Ukraina telah berubah menjadi sumber neo-Nazi dari seluruh dunia,” ujar Petro Symonenko pemimpin dari Partai Komunis Ukraina.

Faiz Fadhlurrakhman mengungkapkan konflik itu dalam penelitiannya yang bertajuk Kejahatan Perang Azov Battalion Dalam Konflik Rusia-Ukraina 2014: Perspektif Konstruktivis,
terbit pada 2017. Faiz menemukan setidaknya ada tiga kebejatan yang dilakukan oleh Batalyon Azov.

Tindakanya dinilai mencederai Geneva convention I hingga IV.

Pada 9 mei 2014, Batalyon Azov melakukan serangan terhadap aktivis pro-Rusia dalam parade Victory Day
di Mariupol.

Parade tersebut merupakan peringatan penyerahan oleh Nazi Jerman yang bertepatan dengan kedatangan presiden Rusia Vladimir Putin ke Crimea pertama kali setelah dianeksasi.

Peristiwa berdarah tersebut diawali dengan kontak senjata tentara Ukraina dan Batalyon Azov melawan aktivis pro-Rusia. Batalyon Azov melakukan penyerangan terhadap para aktivis yang sedang melakukan parade, alhasil 25 masyarakat sipil terluka.

Pada Agustus 2015, Batalyon Azov melakukan kemah musim panas dengan kegiatan berupa pelatihan dan doktrin militeristik terhadap anak dibawah umur.

Pada Additional Protocol I Geneva Conventions menjelaskan pelarangan ikut serta anak-anak dalam konflik bersenjata dan perekrutan terhadap anak dibawah umur.

Tindakan kemah musim panas yang dilakukan oleh Batalyon Azov dinilai telah mencederai konvensi di atas.

Padahal pemerintah Ukraina telah melakukan pengaturan bahwa perekrutan tentara memenuhi syarat di atas umur 15 tahun. Peraturan tersebut dijelaskan dalam
Ukraine Military service law 1992

Batalyon Azov juga pernah melakukan penyiksaan terhadap masyarakat sipil dan tawanan perang yang telah tertangkap. Batalyon Azov dan SBU (Security Service of Ukraine), melakukan penangkapan maupun patroli di wilayahnya.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved