Virus Corona
Tanda Virus Corona Omicron Sudah Serang Anak-anak, Ini Bedanya dengan Dewasa
Anak-anak dan orang dewasa memiliki kemungkinan untuk diserang virus corona atau covid 19 omicron.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak-anak dan orang dewasa memiliki kemungkinan untuk diserang virus corona atau covid 19 omicron.
Simak apa saja tanda di tubuh atau gejala yang dirasakan saat virus corona sudah menyerang.
Berikut penjelasan lengkapnya, simak apa bedanya gejala pada anak-anak dan orang dewasa.
Baca juga: Warga Kaget Lihat Hujan Es di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG
Baca juga: Hujan Lebat Disertai Petir Hingga Angin Kencang Potensi Terjadi Selasa 22 Februari 2022, Info BMKG
Baca juga: Tanda Covid 19 Omicron Serang Tubuh, Ini Gejala yang Paling Dikeluhkan Pasien

Gejala Varian Covid 19 Omicron. (Freepik)
Terkini Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut sebanyak 3 persen dari jumlah kematian akibat Omicron merupakan balita.
Dikutip dari Kompas.com, pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) sekaligus dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK), Gina Noor Djalilah menjelaskan ciri-ciri gejala Covid-19 pada anak.
Menurut Gina, gejala Omicron pada anak relatif mirip flu karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian atas.
“Gejala pada anak yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan di antaranya demam, batuk, batuk mengonggong dengan suara parau, pilek, nyeri tenggorokan, ruam hingga diare,” ujar Gina dilansir dari laman UM Surabaya.
Meskipun demikian, Gina meminta orangtua agar jangan terlalu panik.

Ilustrasi flu. (pexels.com)
Langkah awal yang perlu dilakukan apabila anak mengalami gejala tersebut yaitu berikan obat penurun demam, berikan minum yang banyak dan kenali gejala anak yang harus di bawa ke rumah sakit.
Hal itu agar selanjutnya segera bisa dilakukan swab antigen terlebih dahulu.
Gina menegaskan gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain adalah anak tidak mau minum sama sekali sehingga jarang buang air kecil.
Kemudian anak mengalami kejang, sesak napas, muntah yang terus menerus, diare yang terus menerus, kasadaran pada anak mulai berkurang sehingga anak lemas terkesan tidur terus.