Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Tanda Tubuh Tertular Virus Corona Omicron, Simak Apa Saja Gejalanya, Ringan Hingga Berat

Perhatikan tanda atau gejala tubuh sudah terinfeksi virus corona atau covid 19 omicron.Simak apa saja gejalanya ada yang ringan hingga berat.

(The Scotsman)
Ilustrasi varian baru virus corona, yakni varian Omicron 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perhatikan tanda atau gejala tubuh sudah terinfeksi virus corona atau covid 19 omicron.

Simak apa saja gejalanya ada yang ringan hingga berat.

Waspada dan kenali apa saja gejalanya.

Baca juga: Fakta-fakta Laga PSG vs Real Madrid di Liga Champions Rabu 16 Februari 2022

Baca juga: Awalnya Sakit Tenggorokan dan Demam, Salah Satu Member BTS Positif Covid 19

Baca juga: Soal dan Jawaban Siswa Kelas 5 SD, Kunci Jawaban Tema 8 Materi Lingkungan Sahabat Kita

ILUSTRASI Virus Corona

ILUSTRASI Virus Corona (Freepik)

Info dan penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri dan gejala virus corona omicron sudah menyerang tubuh.

Dilansir kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.

“Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,” katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1).

Ciri-ciri Omicron

Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah.

Virus COVID-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta.

Ilustrasi demam.

Ilustrasi demam. (eatthis.com)

Namun, tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah.

Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).

Gejala Omicron

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 terdapat 5 derajat gejala COVID-19, antara lain:

1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.

2. Gejala Ringan

Pada gejala ringan ditandai dengan pasien tanpa gejala atau tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.

Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.

Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).

3. Gejala Sedang

Gejala sedang ditandai dengan keadaan klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .

4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.

5. Kritis

Dalam keadaan kritis, pasien memiliki gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan Dalam penanganan varian Omicron.

Rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.

Imbauan Isolasi Mandiri

Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95% ke atas tidak perlu khawatir.

Apabila terdapat gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.

Bagi pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

“Pasien yang masuk rumah sakit, 85% sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8%,” ucap dr.Nadia di lansir laman kemkes.go.id, Jumat (4/2/2022).

dr.Nadia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat diimbau tetap waspada jangan sampai lengah.

Strategi Pemerintah

Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.

Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.

Sementara untuk varian Omicron, yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.

“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."

Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi.

Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Berita VIRUS CORONA

Telah tayang di: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved