Pantas 11 Orang Tewas Ritual di Pantai Payangan, Ternyata Pesan Juru Kunci Tak Digubris
Ketua atau pemimpin Padepokan Tunggal Jati Nusantara tersebut merupakan pria 38 tahun bernama Nur Hasan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Kejadian tewasnya 11 orang di pantai Payangan, Jember membuat sejumlah pertanyaan.
Di antaranya, dari kelompok mana para peserta ritual tersebut?
Ternyata, itu mereka adalah jamaah Padepokan Tunggal Jati Nusantara.
Baca juga: Sosok Nur Hasan, Pemimpin Padepokan Gelar Ritual Pantai Payangan, Identik dengan Selendang Hijau

Sebanyak 11 orang yang tergabung sebagai jemaah Padepokan Tunggal Jati Nusantara meninggal terseret ombak Pantai Payangan, Jember saat menjalani ritual.
Kemudian nama Padepokan Tunggal Jati Nusantara ini menjadi bahan perbicangan publik setelah menggelar acara ritual yang berujung tewasnya 11 orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.
Termasuk siapa sosok pemimpin padepokan Tunggal Jati Nusantara di Jember ini juga masih menjadi rahasia.
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, 24 orang dari padepokan ini digulung ombak saat ritual mandi di laut pada Minggu (13/2/2022) dini hari kemarin.
Baca juga: Akhirnya Anak Korban Ritual Payangan Ungkap Fakta, Tempatnya Berbeda-beda, Orangtuanya Harus Begini
Akibatnya 11 orang tewas karena tenggelam dan sisanya berhasil selamat.
Belakangan terungkap tujuan para korban melakukan ritual berharap segala urusannya lancar.
Lantas siapa sosok pemimpin dari Padepokan Tunggal Jati Nusantara ini?
Dihimpun dari TribunJatim.com, ketua atau pemimpin padepokan tersebut merupakan pria 38 tahun bernama Nur Hasan.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok yang Pimpin Ritual Maut di Pantai Payangan hingga Tewaskan 11 Orang
Ia tinggal di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Pernah pergi ke Malaysia
Kades Dukuh Mencek, Nanda Setiawan membeberkan, Nur Hasan bukanlah kiai atau ustaz.
Hasan yang merupakan pendiri kelompok itu diketahui pernah merantau ke Malaysia dan kembali ke kampungnya pada 2014.