Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gadis Ini Merontak Mendadak Dibopong Kakak Ipar ke Kamar, Ini yang Terjadi Kemudian, Ada Niat Jahat

Pelaku berinisial AP (24). Ia begitu tega mencabuli adik ipar berinisial ND (19) yang sedang tidur.

Editor: Alpen Martinus
Ilustrasi Cabul 

Aksi tak pantas itu dilakukan oleh seorang oknum guru ngaji di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ia bertindak asusila terhadap enam murid perempuan yang masih di bawah umur.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak enam muridnya menjadi korban pencabulan sang guru ngaji yang berinisial AN (36) yang masih merupakan warga dari Kecamatan Patokbeusi.

"Pelakunya sudah kita amankan, korbannya baru 6 orang, perkaranya masih kami dalami untuk mengetahui ada atau tidaknya korban lainnya," ucap Kasat Reskrim Polres Subang AKP Zulkarnaen, Minggu (13/2/2022).

Menurut Zulkarnaen, pelaku bertindak asusila dengan modus mengajarkan muridnya dengan cara Bab Nifas/haid (mandi besar).

Bahkan, parahnya lagi, pelaku melakukan pelecehan itu di depan para murid lainnya.

Pelecehan itu dilakukannya secara bergiliran kepada para korban.

"Korban dipanggil satu per satu untuk maju. Setelah dekat, pelaku melancarkan aksi bejatnya di depan santri, mulai dari meraba bagian atas hingga kemaluan. Pelaku memasukkan jari ke dalam kemaluan korban," katanya.

Selain itu, kata Zulkarnaen, mayoritas dari korban masih di bawah umur, mulai dari usia 11-19 tahun yang masih warga setempat.

Aksi tidak terpuji ini, lanjut Kasat Reskrim sudah dilakukan guru ngaji kepada korbannya 3 sampai 4 kali di tempat yang sama.

Terakhir pada 9 Februari 2022 sekira pukul 20.00 Wib di Musholah Al Ikhlas Kecamatan Patokbeusi.

"Setelah selesai melakukan perbuatannya, pelaku mengancam korban untuk tidak bercerita kepada orang tua mereka atau pun orang lain," ujar dia.

Aksi bejat guru ngaji ini terungkap setelah dua korban menceritakan kepada orang tua mereka dan melaporkan ke pihak berwajib. Pelaku sudah diamankan di Mapolres Subang.

Kejadian ini tentu saja menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Bagaimana untuk mengawasi anak-anak yang menimba ilmu baik disekolah maupun di tempat lainnya.

Sebab, kejahatan bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Selama ada kesempatan dan niat dari pelaku.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved