TNI
Potret Sulaiman Hardiman, Prajurit TNI Pensiun Dini di Usia 40 Tahun, Pernah Jadi Komandan Batalyon
Sulaiman Hardiman resmi meninggalkan kesatuan pada tahun 2019 yang lalu. Ia memutuskan untuk pensiun dini sebagai anggota TNI AD.
Tulisan ini kami buat secara terbuka agar bila ada penyimpangan dari pernyataan kami dapat langsung di debat oleh para anak buah kami tempat dimana kami pernah bertugas dlm kolom komentar
Dalam tulisan kami sebelumnya mendapatkan reaksi yg beragam dan itu sah2 saja, tdk ada yg sempurna terutama kami sendiri. Dalam gaya bahasa/majas terdapat 24 macam kekayaan bahasa yg dapat digunakan utk menimbulkan efek2 tertentu dalam penyampaian maksud si penulis. Beberapa media online juga terpengaruh dgn gaya bahasa kami kemudian mengambil tulisan itu dan mengemasnya kembali dgn gaya bahasa/judul yg tdk kalah cetar (hiperbola) utk menarik minat pembacanya
Kemanakah anda tergiring...? Sangat tergantung pada kualitas edukasi dan wawasan masing2
Selanjutnya apakah yg kami lakukan setelah pensiun...?
Seperti pernyataan kami di awal, kami tentunya “tidak bekerja” lagi. Kami hanya akan mengurusi keluarga, hobi, jalan2, mengunjungi teman lama dan melihat indonesia serta dunia. Syukur2 bisa kembali membantu saudara2 kita yg membutuhkan bantuan melalui kepercayaan yg diberikan kepada kami
Mohon jangan bertanya lagi... jari kami sudah bengkak menjawab chat sahabat2 dari seluruh indonesia...", tulis Sulaiman.
Dari unggahan tersebut dapat diketahui jika memang Sulaiman ingin pensiun dini dari TNI AD pada usia 40 tahun.
Sulaiman juga mengaku tidak pernah mengharapkan menduduki jabatan atau pangkat yang lebih tinggi di TNI AD.
Dalam unggahan tersebut pula Sulaiman mengatakan pascapensiun dini, dirinya akan fokus mengurus dan travelling bersama keluarga.
Sulaiman juga mengatakan akan terus mengabdi kepada negara dengan cara lain sesuai dengan statusnya yang bukan lagi menjadi TNI AD.
Beri pesan untuk komandan
Tak cukup mengunggah satu foto, tak berselang lama, Sulaiman mengunggah foto lain dengan caption berisi pesan untuk para Komandan Batalyon (Danyon).
"Pesan utk para Komandan Batalyon
Jabatan Danyon adalah simbol kehormatan bagi setiap prajuritnya. Satu paket dgn tunggul/bendera batalyon, bedera perang, prestasi, sejarah & tradisi satuan
Danyon tdk akan pernah menjadi dirinya sendiri karena seperti apa tindak tanduk & pikirannya harus berlandaskan serta selaras dgn kehormatan satuan itu sendiri
Engkau harus siap “dimusuhi” anggotamu karena mereka harus kau latih dgn keras agar tdk terjadi korban sia2
Engkau harus siap “berdebat” dgn atasanmu karena engkau yg lebih tau kondisi prajurit dgn segala kekurangan & kelebihannya. Tdk ada satuan manapun yg benar2 ideal & terkadang ada atasan anda yg karena kesibukannya, tdk terlalu paham akan itu
Dan tentunya engkau harus jagoan karena bila prajuritmu jagoan sejati, dia hanya akan loyal kepada jagoan sesungguhnya. Singa tidak akan pernah loyal kepada domba, domba yg banyak gaya dan berisik pasti akan dimakan oleh singa
Tantanganmu
PELANGGARAN
Bila prajurit di dlm wewenang komandomu, maka awasi dgn sebaik2nya & jaga kedisiplinannya, bertanggungjawablah bila mereka melakukan pelanggaran. Jangan sakit hati saat kamu sudah total namun mereka masih ada yg melanggar, mereka masih belia dan baru lepas dari orang tuanya, bersabarlah...
Bila mereka melanggar tapi diluar wewenang komandomu, JANGAN MAU DIPERSALAHKAN. Jangan membiarkan orang yg tdk ksatria melepaskan tanggung jawabnya. Di tempat prajuritmu di BPkan, Komandan setempat hanya mau menerima uang Kodal tetapi tdk melaksanakan Kodal dgn baik. Para pengecut itu bisanya cuci tangan & menyalahkan orang lain
ANGGARAN
Budget anggaran selama 1 tahun kegiatan utk satuan tempur dgn jumlah prajurit 1.039 orang adalah Rp 3,6M. Itu adalah uang yg sangat kecil, dihadapkan pada kehormatan dan martabat keluarga besarmu di kampung sana yg sangat tdk ternilai itu. Jangan pernah tergoda, Danyon itu gak ngelirik apalagi tergoda ama uang receh
Bila kamu berpikir uang 3,6M itu sangat besar dan tergoda utk “mengakali” nya lalu mengabaikan prajuritmu, KAMU adalah DANYON RECEHAN
Selamat berjuang sahabat2ku, kini nasib para prajurit dan keluarganya berada ditangan kalian. Jadilah DANYON yg TERHORMAT," tulis Sulaiman. (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)