Berita Bitung
Pembangunan Patung Soekarno di Trikora Lembeh Bitung, Puan Maharani Kutip Pidato Presiden Pertama RI
Kali ini Dr (HC) Puan Maharani, kembali diperhadapkan dengan keberadaan patung Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Mbak Puan sapaannya menyampaikan, keberadaannya yang berkali-kali datang ke Sulut baru kali ini injakkan kaki di monumen Trikora.
Mantan Menko PMK ini melihat, keberadaan monumen yang terletak di Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung, sudah waktunya untuk di revitalisasi dan revitalisasi tersebut termasuk dengan adanya patung Ir Soekarno.
Pada kesempatan itu, mbak Puan mengenang sejarah Komando Trikora yang dibuat oleh sang kakek ketika menjadi Presiden pertama RI.
“Jika kita melihat garis merah monumen Trikora yang di putar dalam tayangan video, garis merahnya semangat kebangsaan yang ditegaskan Presiden Soekarno datang ke Morotai tahun 1957 untuk meresmikan sekolah SMP negeri.
Beberapa tahun setelah itu tahun 1961, beliau mencanangkan operasi tri komandao rakyat (Trikora).
Operasi Trikora ini, hadir untuk misi mempertahankan Irian Barat. Itu artinya, tidak bisa kita lupakan operasi Trikora.
Tanpa atau meniadakan bung Karno, yang mencanangkan operasi tersebut. Karenanya Indonesia sebagai satu kesatuan, harus dijaga kedaulatannya disetiap pulau di Indonesia,” tutur Puan Maharani.
Di Morotai tahun 1957, Ir Soekarno Presiden pertama Indonesia datang ke wilayah ujung Indonesia Timur terbayang seperti apa keberadaannya.
Kemudian pada Selasa (8/2/2022), dirinya kembali mendatangi Morotai dan melakukan peresmian Monumen Ir Soekarno.
Lagi Puan mengenang sang Kakek Ir Soekarno, kira-kira punya keinginan apa sehingga datang jauh-jauh kesana?
Selain sebagai Presiden, beliau datang dan hadir disetiap pulau di Indonesia, di setiap wilayah-wilayah, setiap jengkal tanah Indonesia menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia dan pulau-pulau serta bagaimana negara kesatuan republik Indonesia harus di pertahankan.
Kata Puan, Tahun 1961 di Yogyakarta, Presiden Soekarno di depan rapat raksasa yang dikunjungi oleh ratusan ribu rakyat dari Yogyakarta dan luar daerah Yogyakarta, membuat alun-alun utara di Yogjakarta menjadi lautan manusia.
“Dari Pidato yang kami lihat di tayangan video tentang operasi Trikora, saya berpikir hebat sekali ya yang namanya bung Karno itu.
Pada tahun segitu pidatonya sudah bisa mengguncang hati dan sanubari seluruh rakyat Indonesia, bahwa tidak ada sejengkal tanah di Indonesia boleh dikuasai orang lain karena memang milik rakyat Indonesia,” kata dia.
Selain itu mbak Puan yang adalah cucu dari Soekarno, kembali mengulang pidato bung Karno ‘Jangan pernah biarkan bendera orang asing ada berkibar di sejengkal tanah Indonesia, hanya bendera Merah Putih yang harus kita kibarkan di Irian Barat’