Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Huang Lung, Klub Sepakbola Profesional Pertama di Manado yang Lahir di Kampung Cina

Sofyan Jimmy Yosadi SH, menuturkan, berdirinya klub tersebut tak lepas dari iklim saat itu dimana banyak warga Tionghoa yang menggeluti Sepakbola.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
ist/Fanpage FB Persma Manado
Persma Manado 

Sofyan membeber, selain menyemai bibit sepakbola profesional, Naga Kuning juga menyemai bibit pembauran.

Disebutnya, naga kuning membuka pintu untuk pemain dari semua suku di Manado.

"Mereka berbaur tanpa sekat, di kepala mereka hanya ada pikiran bagaimana menjebol gawang lawan," kata dia.

Diungkapnya, Naga Kuning punya banyak pendukung. Kebanyakan bukan orang Tionghoa.

"Hingga kini, nama Naga Kuning masih melekat di benak sejumlah warga Manado," kata dia.

Semenjak kemunculan Naga Kuning, klub-klub sepakbola lain muncul.

Tak lama kemudian, dibentuk Gasram (Gabungan Sepakbola Manado) yang jadi tempat bernaung semua klub Sepakbola di Manado termasuk Naga Kuning.

Gasram kemudian menjadi Persma. Bau Naga Kuning tercium di Persma.

Nyong Loho menjadi Bendahara Persma selama 60 tahun.

Entah kebetulan atau tidak, kostum Persma berwarna kuning, mirip kostum naga kuning.

Yosadi mengenang Nyong Loho sebagai salah satu pembina olahraga profesional terkemuka dalam sejarah Manado.

Loho menghidupi dirinya dengan olahraga dan menghidupkan olahraga.

"Ia punya tokoh olahraga," kata dia.

Dikatakan Yosadi, jejak Loho diteruskan sejumlah warga Tionghoa.

Salah satunya Hengky Wijaya. Hengky pernah jadi manajer Persma di masa jayanya tahun 90 an.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved