Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lumpur Lapindo

Masih Ingat Lumpur Lapindo? Ternyata Berisi Harta Karun Super Langka yang Kini Diburu Dunia

Masih ingat lumpur lapindo? seperti yang diketahui menjadi kenangan kelam bagi warga sekitarnya.

Editor: Glendi Manengal
Youtube Raja Drone ID
Masih ingat Lumpur Lapindo? Ternyata Berisi Harta Karun Super Langka, Diburu Dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat lumpur lapindo? seperti yang diketahui menjadi kenangan kelam bagi warga sekitarnya.

Karena menenggelamkan rumah warga hingga harus memilih untuk pindah.

Terkait hal tersebut kini dikabarkan semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Tengah memiliki 'harta karun' super langka.

Baca juga: Pantas Pemerintah Tak Buka Rekrutmen CPNS Tahun 2022 Ini, Ternyata 3 Hal inilah yang Jadi Alasannya

Baca juga: Gara-gara Minyak Goreng Ibu Hamil Nekat Jual Ginjalnya, Tetangga: Astagfirullah Kok Bisa Begitu

Baca juga: Ingat Gayus Tambunan? Mafia Pajak yang Divonis 29 Tahun, Kini Dapat Remisi Hukuman Penjara

Foto : Kondisi Lumpur Lapindo di lumpur Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. (istimewa)

Dikutip dari Pusat Sumber Daya Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), logam tanah jarang sudah ditemukan sejak abad ke-18. Sejak saat itu, para peneliti berlomba-lomba menemukan jenis unsur logam yang terkandung di dalamnya.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait mineral logam tanah jarang di Lumpur Lapindo, Sidoarjo sejak tahun 2020 lalu.

"Tahun 2020 penyelidikan di sana, dan teman-teman kami terlibat dan lakukan kajian secara umum di Sidoarjo. Ada indikasi logam tanah jarang ini, selain logam tanah jarang ada logam raw critical material yang jumlahnya lebih besar dari logam tanah jarang," paparnya.

Tahun 2021, Badan Geologi Kementerian ESDM sudah melakukan kajian secara mendetail atas temuan tersebut dan hingga kini hasilnya masih dalam pemrosesan. Eko mengatakan hasil kajian baru akan diberikan kepada publik jika sudah tuntas dilakukan.

"Tahun 2022 kami lakukan kajian dengan Ditjen Minerba, dan kerjasama dengan salah satu Litbang ESDM pusat yakni Tekmira terkait potensi untuk logam tanah jarang tersebut," imbuhnya.

"Ini kerjasama dengan dua institusi dan perlu koordinasi akan hasilnya dan diintegrasikan. Saat ini sedang diintegrasikan sehingga nanti kita bisa tahu potensi logam tanah jarang di Sidoarjo."

Kementerian ESDM juga membuka peluang investasi untuk menggarap eksplorasi logam tanah jarang ini. Khususnya pada sektor teknologi untuk memproses perolehan eksplorasi.

Penggunaan logam tanah jarang sangat luas dan erat kaitannya dengan produk industri teknologi tinggi, seperti industri komputer, telekomunikasi, nuklir, dan ruang angkasa. Di masa mendatang diperkirakan penggunaan tanah jarang akan meluas, terutama unsur tanah jarang tunggal, seperti neodymium, samarium, europium, gadolinium, dan yttrium.

Peluang jangka panjang dan untuk pemenuhan bahan industri teknologi tinggi seperti baterai kendaraan listrik akan dikembangkan di Indonesia, maka produk sampingan berupa mineral-mineral yang mengandung logam/unsur tanah jarang tersebut dapat dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan industri baterai listrik nasional.

Manfaat dari Rare Earth atau Tanah Jarang bisa dipakai untuk teknologi, otomotif dan militer dan masih banyak lagi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved