Digital Activity
Elly Lasut Mengenang 1 Tahun Kepergian Telly Tjanggulung, Andaikan Waktu Bisa Diputar Ulang
Kepergian Telly Tjanggulung meninggalkan penyesalan besar bagi sang suami, Elly Engelbert Lasut.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
"Saya minta (Pdt) Gilbert Lumoindong, Pendeta Tiberias, bahkan Uskup Manado. Semuanya demi kesembuhan Telly," ujarnya lirih.
Harapan sempat datang pada 24 Desember 2020. Sehari jelang Natal, Elly berdoa di samping Telly.
Elly bernazar. Jika diberi mujizat oleh Tuhan, hidupnya akan didedikasikan untuk mendampingi Telly dalam pelayanan. Elly berdoa sambil menangis.
Elly menyesal. Dalam banyak kesempatan diajak Telly bersama pelayanan, ia tak bisa karena kesibukannya.
"Beberapa bulan sebelum ia masuk rumah sakit, saya diajak KKR ke Afrika tapi tak bisa. Di sana ia duduk di panggung utama bersama salah satu presiden dalam KKR yang dihadiri ribuan orang," ujar Elly.
Ia mengungkapkan, Telly memang pendoa sejati. Sebelum Elly bangun, ia berdoa. Ketika Elly pulang, Telly juga berdoa.
Tak jarang Telly berdoa sampai menangis. "Saya tanya kenapa, ia cuma bilang tidak apa-apa. Ia punya hubungan yang intim dengan Tuhan," katanya.
Ajaib, doa jelang Natal itu didengar. Telly siuman. Matanya menatap suami dan anak. Ia tersenyum dan sorot matanya memberi pesan ingin sembuh. "Rupanya dia juga berusaha keras untuk bangun," katanya.
Momen berharga itu sangat singkat. Cuma beberapa menit. Setelah itu Telly tak sadarkan diri lagi hingga menghembuskan napas terakhir pada 5 Januari 2021.
"Momen itu selalu teringat. Tuhan mendengar doa saya dan Hill," katanya kepada Jumadi Mappanganro, Host Tribun Podcast siang itu.
Setahun berlalu, Elly masih kehilangan dan menurutnya rasa itu tak akan pernah terobati.
Untuk mengobati rindu, Elly sering ke T2 Garden di Desa Koha, Minahasa. Tempat peristirahatan terakhir Telly.
"Saya selalu ingin ke sana. Mau berlama-lama. Kalau sudah semangat lagi, baru pulang ke sini, kalau rindu, ke sana lagi," ungkap dia.
Sambil menerawang, Elly bilang, ternyata kekuasaan, harta, pengakuan, kehormatan di mata orang bukan segala-galanya.
Katanya, itu semua tak sebanding dengan ketika kita bersama orang yang di lsayangi dan membangun hubungan yang berkualitas.