Virus Corona
Tetap Terapkan Protokol Kesehatan dan Kenali Tanda Virus Corona Omicron Sudah Menyerang Tubuh
Inilah tanda-tanda virus corona atau covid 19 Omicron telah menyerang tubuh. Salah satunya demam atau kedinginan dan batuk. Tetap waspada.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jangan sampai diserang oleh virus corona atau covid 19 Omicron.
Tetap terapkan protokol kesehatan dan kenali gejala atau tanda virus corona sudah menyerang tubuh.
Berikut ini tanda-tanda di tubuh jika virus corona omicron sudah menyerang. Tetap waspada.
Gejalanya seperti penyakit ringan yang sering dialami saat musim hujan.
Salah satunya adalah sakit tenggorokan.
Simak tanda-tanda lainnya.
Ciri-ciri atau Gejala Omicron
Dikutip dari foxnews.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa ciri-ciri gejala dari varian Omicron adalah sebagai berikut:
a. demam atau kedinginan
b. batuk
c. sesak napas atau kesulitan bernapas
d. kelelahan
e. nyeri otot atau tubuh
f. sakit kepala
g. kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan
h. hidung tersumbat atau pilek
i. mual atau muntah
j. diare.
Cara Pencegahan Penularan Omicron
Pihak WHO meminta negara-negara untuk melakukan hal-hal berikut sebagai langkah pencegahannya:
- meningkatkan upaya pengawasan terhadap varian SARS-CoV-2 yang beredar
- mendata secara lengkap database lonjakan penularan
- melaporkan kasus/cluster yang terinfeksi
- melakukan penyelidikan lapangan dan penilaian laboratorium untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak potensial dari virus varian baru dan melakukan metode diagnostik, respons imun, antibodi netralisasi, atau karakteristik lain yang relevan untuk mengantisipasinya.
Selain itu masyarakat diingatkan untuk selalu mengikuti anjuran protokol kesehatan sebagai upaya mengurangi risiko penularan COVID-19.
Langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
- Menggunakan masker yang pas
- Menjaga kebersihan tangan
- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain
- Meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan
- Menghindari keramaian
- Melakukan vaksinasi
- ketika batuk atau bersin tutup dengan siku atau tisu yang ditekuk
Kronologi Transmisi Lokal Kasus Omicron di Indonesia
Pria tersebut tiba di Jakarta bersama istri pada tanggal 6 Desember yang lalu.
Kemudian tanggal 17 Desember sempat mengunjungi salah satu restoran di SCBD.
Ketika hendak kembali ke Medan, pada tanggal 19 Desember melakukan tes antigen dan hasilnya dinyatakan positif.
"Dikarenakan yang bersangkutan berencana untuk kembali ke Medan," imbuh Nadia
Tes PCR kemudian dilakukan pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi omicron didapatkan dari laboratorium pada tanggal 26 Desember.
Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Sebagai tindak lanjut, Nadia menuturkan yang bersangkutan saat ini sedang dalam proses evakuasi untuk melakukan isolasi di rumah sakit pusat infeksi (RSPI) Sulianti Saroso
Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf untuk mendatangi tempat yang didatangi pasien seperti
di SCBD dan juga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan
"Serta melakukan tracing terkait kegiatan yang dilakukan bersangkuta selama berada di Jakarta," ucap Nadia.
Petugas Jemput Pasien Positif Omicron yang Lolos dan Pergi dari Wisma Atlet
Seorang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron tengah dalam pantauan ketat petugas Satgas Covid-19 dan aparat Kepolisian.
Informasi ini diperoleh usai heboh bahwa ada seorang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron lolos dari karantina mandiri. Hingga kini pasien tersebut tengah menjalani karantina mandiri di Apartemen Green Bay Condominium, Pluit, Jakarta Utara.
Dalam beberapa foto yang tersebar di grup WhatsApp, terlihat sejumlah petugas dari kelurahan dan Satgas Covid-19 setempat dibantu petugas Kepolisian tengah melakukan upaya penjemputan di salah satu koridor apartemen.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan, saat ini petugas masih mencoba melakukan penjemputan terhadap pasien tersebut.
"Saat ini petugas masih mencoba memaksa pasien Omicron agar keluar dari kamarnya di apartemen itu," kata Guruh saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Sebelumnya, heboh seorang pasien terkonfirmasi positif Omicron muncul sehari setelah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada satu pasien yang dikabarkan kabur dari fasilitas karantina di Indonesia. Budi mengatakan bahwa pasien itu sempat dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes pembanding.
"Kami lihat ada satu perempuan datang dari Inggris pada saat dia dites pertama positif," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (27/12/2021).
Menurut Budi, pasien yang tiba dari Inggris tersebut sempat tidak yakin atas hasil tes itu. Ia pun sempat meminta tes pembanding untuk meyakinkan kembali hasilnya.
"Memang boleh tes kedua sebagai pembanding. Setelah dites negatif," katanya.
Atas dasar itu, pasien tersebut mengajukan permintaan untuk keluar dari fasilitas karantina hotel untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Kemudian diberikan ke Dinas Kesehatan DKI, diminta boleh, tapi harus diisolasi di rumah dan kebetulan rumahnya bisa untuk isolasi," katanya.
Lima hari kemudian, hasil tes menunjukkan bahwa perempuan itu positif Omicron.
"Jadi kami kejar lagi yang bersangkutan. Kami tes lagi keluarganya dan sudah negatif," ujarnya.
Budi mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran bagi Kemenkes dan telah diputuskan untuk mengubah aturan seputar tes pembanding Covid-19.
"Akan kami ubah. Kalau tes hasil positif dan kedua negatif, maka ada tes ketiga. Kalau tes ketiga itu negatif, artinya negatif. Kalau positif, dia harus karantina terpusat," ujarnya.
Telah tayang di: