Sejarah
Rahasia di Balik Penamaan Pulau Natal, Kisah Berawal dari Penemuan Kapten William Mynors
"Di balik suasana tenang di pulau yang multikultural, Pulau Natal saat ini, terdapat sejarah yang menarik dan terkadang bergejolak,"
Nahas, selama Perang Dunia I yang terjadi sepanjang tahun 1914 hingga 1918, penambangan fosfat berkurang.
Namun, di sisi lain, jalur kereta api dari Settlement ke South Point, mulai dibangun.
Pada perayaan Natal selanjutnya, di tahun 1942, Jepang menyerang kapal fosfat dari Norwegia, bernama The Eidsvold di Flying Fish Cove.
Hal tersebut membuat 50 keluarga Asia dan Australia dievakuasi ke Perth, kisah perayaan Natal yang cukup kelam.
Tak berhenti di situ, 900 tentara Jepang menyerbu dan menduduki Pulau Natal, memenjarakan orang Eropa yang tersisa dan memburu 1.000 pekerja Melayu dan Cina di hutan-hutan pulau itu.
"Sabotase penduduk pulau dan kapal selam sekutu menyebabkan penangguhan penambangan fosfat yang ada di Pulau Natal," ungkap Christmas Island Tourism Association dalam laman resminya.
"Tanda-tanda yang bisa kita saksikan hari ini (di pulau itu) adalah sejarah Perang Dunia II, di mana pulau itu termasuk perkomplekan senjata yang dipulihkan," tambahnya.
"Di sana juga dapat dilihat tentang invasi dan pendudukan Jepang, ketika penduduk pulau dan kapal selam sekutu berhasil menyabotase usaha ranjau dan ratusan penduduk pulau kemudian dikirim ke kamp tawanan perang Jepang di Indonesia," sambungnya.
Pada 1945, hari-hari buruk di Pulau Natal berakhir.
Kekalahan Jepang di Perang Dunia II, memukul mundur Jepang dari sana, meninggalkan Natal yang kemudian menjadi pulau bebas.
Barulah pada tahun 1949, Australia dan Selandia Baru membeli perusahaan bernama Christmas Island Phosphate dan Pulau Natal mulai dikelola oleh Koloni Singapura.
Inggris mengambil alih pulau itu dari Jepang atas nama Ratu Victoria, tetapi pada tahun 1946, pulau itu ditempatkan di bawah yurisdiksi Koloni Mahkota Singapura.
Pada tahun 1958, Inggris (Kerajaan Britania Raya) mengalihkan kedaulatan ke Australia, sehingga pulau itu, sampai saat ini menjadi bagian dari Wilayah Australia.
• Bupati Boltim Tinjau Pos Pengamanan dan Gereja saat Natal
• Biasa Dipuji, Fuji Kini Dicibir karena Terlalu Pecicilan, Adik Bibi Ardiansyah Beri Jawaban Menohok