Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minahasa

Kisah Para 'Sniper' Tikus di Minahasa

Orang Minahasa punya teknik khusus memasak tikus yang membuatnya jadi hidangan lezat. Bisa digoreng atau disantan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Francisco Martins
Ilustrasi tikus 

Kesulitan lainnya dari berburu tikus adalah gangguan binatang liar.

Yang paling sering adalah babi hutan. Sekali berburu, ia dapat beroleh 25 ekor tikus. Tikus-tikus itu dia bawa ke pasar untuk dijual.

Di Minahasa tikus jadi santapan saat Natal

Warga sedunia punya tradisi kuliner unik di hari natal. Di Amerika Serikat, warga biasa makan ayam kalkun.

Sementara di Belanda, warga menyantap roti keju serta cookies.

Nah di Minahasa, salah satu makanan yang disantap pada natal adalah tikus. Tikus yang dimakan adalah tikus hutan.

Tikus sangat enak saat dimakan dengan santan dan rica. Di Airmadidi Minahasa Utara, provinsi Sulut, warga menyerbu kios yang menjual tikus pada H - 1 Natal pada Jumat (24/12/2021).

"Warga umumnya beli tiga," kata Unggu salah seorang penjual.

Unggu menjual tikus seharga tiga ekor 100 ribu. 

Jika beli satu mentok di 40 ribu.

Menurut dia, tikus dijual mahal karena sulit dicari. Untuk mencarinya perlu berburu di hutan selama berhari hari.

"Kita tembak pakai senapan tertentu, ini tentu butuh keahlian khusus," katanya.

Ungkap dia, tikus tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu. Diduganya karena sering hujan menyebabkan mereka keluar dari persembunyian.

"Ini lebih banyak dari tahun lalu," kata penjual asal Remboken Minahasa Ini.

Jual tikus mendatangkan cuan baginya. Belasan juta ia raup dalam sehari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved