Kabar Kasus Dugaan Pengeroyokan Warga Sipil Oleh Oknum Polisi di Manado

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kabar kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi kini masih belum ada perkembangan lanjut.

Yang mana, ketika tribunmanado.co.id melakukan konfirmasi ke pihak Polda Sulut hingga kini belum ada tanggapan.

Diketahui, pada Rabu (15/12/2021) dua orang warga yang merupakan korban penganiayaan datang melapor ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulawesi Utara (Sulut).

Kedua warga tersebut masing-masing bernama Bagas (20) yang merupakan warga Kota Tomohon dan Saipul atau Ipul (30) warga Kecamatan Tuminting Kota Manado, Sulawesi Utara.

Keduanya melapor ke Polda Sulut atas dugaan pengeroyokan dan penganiayaan oleh sekelompok oknum yang diduga mengaku sebagai anggota tim Densus 88.

Salah satu korban bernama Bagas mengaku bahwa dia tidak menyangka kalau pada, Senin (13/12/2021) malam itu akan dianiaya oleh sekelompok pria.

"Awalnya saya bersama teman hanya berada di mobil, sambil menggunakan smartphone, tiba-tiba datang sekelompok orang langsung menyeret kami," ucapnya.

Bagas mengaku saat itu dia bersama temannya yang sedang berada di Tugu Adipura, Paniki Bawah diseret dan disekap.

"Kami dipaksa keluar dari mobil kemudian di tahan di suatu tempat dan dipukuli disitu," katanya.

Menurut pengakuan korban, jumlah orang dalam kelompok tersebut berjumlah kurang lebih 17 orang.

"Ada 17 orang yang mengeroyok kami, dan mereka mengaku dari Densus 88," jelas kedua korban ini.

Diketahui, dari kedua korban, salah satunya mengalami luka serius yaitu di bagian perut, wajah dan beberapa luka dalam.

Usai melapor di Polda Sulut kedua korban segera meniggalkan Mapolda dan kemudian menuju rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Berikut wawancara langsung yang dilakukan Tribunmanado.co.id, kepada para korban:

Tentang Manado