Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sitaro

Status Gunung Awu di Sangihe Naik, Gunung Karangetang di Sitaro Tetap Waspada

Perubahan status ini disampaikan langsung pihak Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Petugas Pos PGA Karangetang
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara dinaikan statusnya dari level I Normal menjadi level II Waspada terhitung mulai Minggu, (12/12/2021) pukul 12.00 Wita.

Perubahan status ini disampaikan langsung pihak Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

Dimana sejak Oktober 2021 lalu, tingkat gempa vulkanik dangkal mengalami peningkatan signifikan dari biasanya maksimum lima kali dalam sehari menjadi 7-26 kali kejadian dalam sehari.

Namun demikian, peningkatan status Gunung Awu kini tak berpengaruh terhadap keberadaan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang hingga saat ini masih tetap berstatus level II Waspada.

“Sampai hari ini, Gunung Karangetang masih dalam status waspada, belum ada perubahan,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Yudi Tatipang, Senin (13/12/2021).

Tatipang yang ditemui tribunmanado.co.id di kediamannya di Kampung Beong Kecamatan Siau Tengah menjelaskan, setiap gunung api di Indonesia memiliki dapur magma masing-masing.

Untuk itu, perubahan pada tiap-tiap gunung api, termasuk yang terjadi pada Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas maupun status gunung lainnya seperti Karangetang.

“Begitu juga dengan aktivitas Gunung Karangetang, belum ada yang menonjol kecuali adanya kepulan asap yang menjulang dari dua kawah, masing-masing kawah utama dan kawah bagian utara,” ungkapnya.

Meski berada pada status waspada, namun Tatipang bilang pihaknya tetap melakukan pengamatan secara saksama terhadap berbagai aktivitas yang terjadi pada gunung dengan ketinggian 1784 mdpl itu.

“Bedanya untuk laporan aktivitas disampaikan 24 jam sekali dalam sehari. Tapi ketika statusnya siaga, laporannya 12 jam sekali dalam sehari,” kuncinya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Joicson Sagune mengungkapkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, belum laporan terkait peningkatan aktivitas Karangetang.

“Kami baru dapat informasi tentang status Gunung Awu. Jadi kami langsung koordinasi dengan petugas pengamat Karangetang.

Dari laporan petugas, apa hyang terjadi di Gunung Awu tidak berpengaruh terhadap Karangetang,” terang Sagune.

Tentang Sitaro

Sitaro adalah singkatan dari Siau Tagulandang Biaro.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved