Apa Itu
Apa Itu LSD? Narkoba dari Sari Jamur yang Digunakan Jeff Smith, Mengobati Kecanduan Alkohol
LSD dapat mengobati manusia dari kecanduan alkohol dengan tingkat kesuksesan 50 persen dibandingkan mengikuti terapi.
Pada awalnya, LSD pernah dipakai sebagai obat terapi.
The Guardian dalam artikelnya ”A brief history of psychedelic psychiatry”, 2014, menyebutkan, psikiater Humphry Osmond adalah salah satu ahli yang memelopori eksperimen LSD untuk perawatan para pencandu alkohol dan penyakit mental pada awal 1950-an.
Pada tahun 1960-an, LSD merambah ke jalanan.
Popularitasnya menanjak dibarengi dengan gerakan fenomena counterculture, sebuah fenomena gerakan anti kemapanan yang awalnya muncul di Amerika Serikat, kemudian Inggris, dan meluas ke dunia Barat pada tahun 1967.
LSD kian terkenal saat grup musik legendaris asal Liverpool, The Beatles merilis lagu ”Lucy in the Sky with Diamond” pada 1967.
Singkatan judul lagu yang terdapat di album Sgt Pepper’s Lonely Hearts Club Band itu dianggap merujuk LSD.
John Lennon dalam wawancaranya dengan majalah Rolling Stone menegaskan, ”Lucy in the Sky with Diamonds” bukanlah lagu tentang obat. ”Saya tidak tahu (lagu) itu disingkat LSD,” kata Lennon pada tahun 1970.
Inspirasi lagu itu, menurut Lennon, adalah lukisan anaknya, Julian, yang melukis Lucy O’Donnell, gadis temannya.
”Dia menggambarnya dengan sejumlah bintang di langit dan menyebutnya ’Lucy in the Sky with Diamonds’,” ujar Lennon.
BBC sempat melarang lagu tersebut karena diasosiasikan dengan LSD.
Terlepas dari penjelasan Lennon, sejarawan musik rock masih berdebat mengenai pengaruh LSD pada grup-grup musik legendaris Inggris.
Media di Inggris dan Amerika sudah memperingatkan akan bahaya LSD sejak sekitar 1966.
Di Indonesia, LSD mulai masuk dan populer di tahun 1990-an, menurut BNN.
Namun peredaran narkotika jenis ini masih jarang jika dibandingkan jenis lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Itu LSD? Narkoba yang Digunakan Pesinetron Jeff Smith