PLN
Sosok Darmawan Prasodjo, Anak Kepala SMA Jadi Dirut PLN, Politisi PDIP hingga Anak Buah Luhut
Sosok Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Darmawan Prasodjo menjadi 20 lulusan Siswa SMA terbaik di SMA Negeri 1 Magelang.
Atas prestasi itu, Darmawan Prasodjo mendapat beasiswa dari program Habibie tahun 1989 untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat.
Di AS, Darmawan Prasodjo mendapatkan gelar sarjana Bachelor, Master dan Ph.D dari Texas A&M University. Setelah lulus, Darmawan Prasodjo sempat bekerja di Amerika Serikat.
Hingga tahun 2012, Darmawan Prasodjo pulang kembali ke Indonesia setelah 20 tahun di Amerika. Sebelum terjun ke politik, Darmawan Prasodjo sempat mengajar dan menjadi Kepala Prodi Green Economy di Surya University.
Pada November 2014, Darmawan Prasodjo sempat pula bergabung dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri
Berikut di antaranya:
- Direktur di Indonesia Center for Green Economy,
- Kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University tahun 2012-2013,
- Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals tahun 2013-2014.
- Presiden Komisaris Ametis Energi Nusantara 2013-2014,
- Deputi I Bidang Pengendalian, Pembangunan, Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Kantor Staf Presiden 2015-2019,
- Komisaris PT PLN (Persero) tahun 2018-2019.
- Pada 2019, Darmawan diangkat sebagai Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) berdasarkan keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-325/MBU/12/2019 tanggal 23 Desember 2019.
Caleg PDIP dan anak buah Luhut
Pada pemilihan legislatif 2014, Darmawan ikut bertarung menjadi calon anggota legislatif DPR RI untuk daerah pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah yang meliputi wilayah Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali.
Kemudian pada 2015, dia juga sempat terpilih menggantikan Puan Maharani sebagai anggota DPR RI dalam proses pergantian antarwaktu (PAW), namun dia menolak.
Darmo, sapaan Darmawan, saat itu dinilai mempunyai kompetensi untuk mengisi Komisi VII DPR karena kemampuan dan pengalamannya di bidang energi.
Namun Darmawan menolak dan disebut-sebut lebih memilih jabatannya sebagai Deputi Kepala Staf Kepresidenan yang saat itu dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.
"Begitu Puan keluar itu kandidatnya Darmo (Darmawan Prasodjo). Mbak Puan penginnya dia, tapi Darmonya belum mau," kata politisi PDIP Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Kekayaan
Melansir laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Darmawan memiliki kekayaan sebesar Rp 14.169.174.811.
Sebagian besar kekayaannya berupa tanah dan bangunan senilai RP 10.305.500.000.