Mahasiswi NWR Meninggal
Kapolri Listyo Sigit Pecat Bripda Randy Bagus dari Kepolisian Setelah Mahasiswi NWR Meninggal
Langkah Kapolri Listyo Sigit Prabowo cukup tegas karena hanya sehari langsung mengeluarkan keputusan memberhentikan Bripda Randy Bagus secara tidak ho
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo langsung memecat Bripda Randy Bagus.
Langkah Kapolri Listyo Sigit Prabowo cukup tegas karena hanya sehari langsung mengeluarkan keputusan memberhentikan Bripda Randy Bagus secara tidak hormat.
Diketahui, Bripda Randy Bagus terseret dalam kasus meninggalnya mahasiswi berinisial NWR.
NWR ditemukan meninggal dunia di samping makam ayahnya di Mojokerto, Jawa Timur.
"Tindak tegas baik sidang kode etik untuk dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH)," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Minggu (5/12/2021).
Tidak hanya itu, kata Dedi, Bripda Randy juga akan diproses pidana sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.
Hal ini sesuai dengan amanat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang tidak akan tebang pilih dalam menindak anggota Polri yang melakukan pelanggaran. Terlebih pelanggaran berat seperti tindak pidana.
"Polri terus berkomitmen akan melakukan tindakan tegas kepada anggota yang terbukti bersalah," kata Dedi.

Diberitakan, Polda Jawa Timur telah menahan dan memproses Bripda Randy Bagus yang diduga sengaja menyuruh NWR untuk melakukan aborsi sebanyak dua kali.
Dari penyelidikan polisi, penyebab NWR mengakhiri hidupnya karena mengalami tekanan mental atau depresi.
Bripda Randy terbukti memiliki hubungan asmara sebagai pacar dari NWR, sejak 2019.
Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamaet Hadi Supraptoyo pada Sabtu (4/12/2021) mengatakan, keduanya kerap berhubungan badan layaknya suami istri di sejumlah lokasi.
Dari hasil hubungan tersebut, NWR sempat 2 kali hamil yakni pada Maret 2020 dan Agustus 2021.
"Keduanya lalu sepakat menggungurkan kandungan saat 2 kali hamil tersebut. Pertama saat usia kandungan masih hitungan minggu, dan kedua berusia 4 bulan," ujarnya.
Dijelaskan Slamet, pada kehamilan pertama NWR meminum obat aborsi di dalam kosannya di Kota Malang.