Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Erupsi? Biasanya Diiringi Ledakan yang Tinggi, Berikut Ini Tipe-Tipenya

Erupsi letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang membuat material padat terlontar ke angkasa.

ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. 

Erupsi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Klasifikasi pertama berdasarkan sumber erupsi, ini adalah tipe-tipe erupsi:

  1. Erupsi pusat: erupsi keluar dari kawah utama
  2. Erupsi samping: erupsi keluar dari lereng tubuh
  3. Erupsi celah: erupsi keluar dari retakan atau sesar yang memanjang
  4. Erupsi eksentrik: erupsi samping, namun magmanya keluar langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri, bukan kepundan pusat yang menyimpang ke samping.

UPDATE Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru: 13 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Luka-luka

Selain itu, terdapat pula tipe-tipe erupsi berdasarkan kekuatan erupsinya adalah sebagai berikut:

  1. Tipe Hawaiian: erupsi yang eksplosif yang berupa semburan lava pijar diikuti lelehan lava pada celah atau kepundan.
  2. Tipe Strombolian: mirip dengan erupsi Hawaiian, tapi semburan lava pijar dangkal.
  3. Tipe Plinian: sangat eksplosif dengan magma yang berviskositas tinggi atau magma asam. Material yang dierupsikan berupa batu apung dalam jumlah besar.
  4. Tipe Sub Plinian: erupsi eksplosif magma asam dan menyebabkan terbentuknya kubah lava riolitik.
  5. Tipe Ultra Plinian: sangat eksplosif dan menghasilkan endapan batu apung yang sangat banyak.
  6. Tipe Vulkanian: melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan permukaannya retak-retak.
  7. Tipe Surtseyan dan Freatoplinian: erupsi pada gunung api bawah tanah atau gunung api dengan danau kawah.

Proses erupsi gunung berapi

1. Gempa bumi dan peningkatan emisi gas

Saat magma bergerak di perut bumi tepatnya di bawah gunung berapi, aktivitas ini memicu terjadinya gempa bumi secara berkala dengan intensitas dan kekuatan yang terus meningkat.

Kemudian, fumarol yang merupakan celah terbuka untuk mengeluarkan gas mulai memuntahkan berbagai zat seperti uap, karbon dioksida, belerang, ataupun gas beracun lainnya.

Peningkatan emisi gas dan gempa bumi sering kali menandakan bahwa letusan gunung akan terjadi.

Gempa bumi terus-menerus dan peningkatan emisi gas biasanya merupakan tahap pertama letusan.

2. Keluarnya abu dan uap panas

Proses maupun tanda bahwa letusan gunung berapi selanjutnya adalah pengeluaran abu dan uap air melalui lubang pada gunung yang terbuka.

Misalnya pada letusan freatik yang terjadi ketika magma memanaskan permukaan atau air tanah yang dilepaskan melalui lubang dan celah baru.

3. Pembentukan kubah lava

Tahap yang terakhir dari erupsi gunung berapi menurut para ahli yaitu pembentukan kubah lava atau lava dome.

Kubah lava terbentuk karena magma yang mengalir di permukaan mengalami penurunan tekanan maupun suhu yang membeku sehingga membentuk suatu bentuk seperti kubah.

Sementara itu, pembentukan kubah lava diidentifikasi ahli menggunakan peralatan ilmiah yang dimiliki.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved