Berita Manado
Peringati Hari AIDS Sedunia, KPA Manado Minta Pemerintah Lebih Terlibat dalam Pengendalian HIV/AIDS
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
Sebenarnya KPA Manado lebih mengedukasi agar tidak melakukan seks bebas, setia dengan pasangan, dan tidak menggunakan narkotika.
"Namun kami realistis saja tidak semua seperti itu. Kami juga mendorong mereka termasuk ibu hamil untuk memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit yang disediakan oleh pemerintah Kota Manado untuk pemeriksaan HIV/AIDS," sambung Joni.
Ibu hamil juga perlu memeriksakan diri agar jika positif menderita HIV/AIDS, bisa dicegah agar anaknya tidak tertular.
Bagi yang sudah terlanjur terinfeksi HIV, KPA Manado juga mendorong ODHA untuk terus mengonsumsi obat Antriretroviral (ARV) seumur hidup.
Obat ARV ini mampu menekan jumlah virus HIV hingga tak tampak dan meningkatkan kekebalan tubuh.
"90 persen orang yang minum HIV tersupresi virusnya hingga tidak terdeteksi sehingga tidak ada lagi penularan," ucap Joni.
Saat ini para aktivis yang concern terhadap HIV/AIDS dan tenaga kesehatan sedang mengggalakkan kampanye "Tak Terdeteksi Berarti Tidak Menular" agar ODHA mau mengonsumsi ARV dan mereka tak mendapat stigma buruk dari masyarakat.
Hal tersebut karena jika HIV mampu tersupresi berarti tak akan menular ke orang lain.
KPA Manado bekerjasama dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) lainnya masih terus mendorong ODHA meminum ARV.
Obat ARV sendiri bisa diakses ODHA secara gratis di puskesmas dan rumah sakit yang ditentukan pemerintah.
Joni berharap masyarakat mampu menjaga pola hidup sehat agar tidak terjangkit HIV/AIDS.
"Selain itu HIV/AIDS adalah masalah kita bersama, dukunglah ODHA terutama yang menjadi orang-orang terdekat kita agar mereka bisa menerima diri sendiri dan mau meminum obat serta tidak menularkan kepada orang lain," ujar Joni.
Joni menganggap perlu adanya komunitas masyarakat peduli HIV/AIDS dan jangan memberi stigma kepada ODHA.
Joni juga berharap pemerintah lebih memperhatikan upaya pengendalian HIV/AIDS.
"Selama ini kami lebih banyak dibiayai oleh pendonor asing. Sudah saatnya pemerintah Indonesia di level kabupaten/kota dan provinsi mandiri dengan menyisihkan APBD untuk upaya pengendalian HIV/AIDS," sambung Joni.