Nasional
Tinta Noda di Awal Masa Jabatan Panglima TNI Jenderal Andika, Seminggu Anak Buah Terus Berulah
Kasus anggota TNI di awal masa jabatan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Mulai dari duel TNI dan polisi hingga Marinir TNI AL dan Raider TNI AD.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tinta noda di awal masa jabatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Diketahui, Jenderal Andika belum lama menjabat sebagai Panglima TNI.
Sang jenderal patut kecewa atas tingkah laku anak buahnya yang mencoreng institusi TNI.
Setelah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI pada Rabu (17/11/2021), atau tepatnya 13 hari pasca-dilantik, sudah ada tiga kasus memalukan yang dilakukan TNI.
Ketiga kasus tersebut terjadi dalam kurun waktu hanya seminggu. Pemicunya kalau mau ditelisik, hanya hal sepele.
Kejadian sepele yang mengakibatkan viral tentang perkelahian dan bentrok, baik anggota TNI dengan Polri maupun antar sesama angkatan.
Dikutip dari Sripoku.com, Tribun-Papua.com mencoba merangkum. Kasus-kasus tersebut diantaranya;
1. Anggota Polisi vs TNI di Ambon
Pada Rabu 24 November 2021, dua anggota polisi dan seorang prajurit TNI terlibat baku hantam di depan Pos Mutiara Mardika Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, ternyata bermula dari pelanggaran lalu lintas.
Perkelahian anggota TNI vs Polisi yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIT itu berawal ketika dua petugas Polresta Ambon berinisial NS dan ZL sedang mengatur jalannya lalu lintas.
Saat itu, NS menghentikan seorang pengendara yang menggunakan motor jenis KLX tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKP).
Karena tidak bisa menunjukkan surat kelengkapan kendaraan berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), motor tersebut kemudian dibawa oleh NS dan ZL ke Pos Mutiara untuk diamankan.
Pengendara motor yang tidak diketahui identitasnya itu lantas menelepon saudaranya yang ternyata anggota TNI yang bertugas di Provos Kodam XVI Pattimura berinisial BK.
Seorang prajurit TNI pun datang mengenakan seragam dinas dan memaki petugas lalu lintas, lalu mendorong NS dan memukulnya. Sontak, terjadi perkelahian di antara mereka.