Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Banjir

Soal Sumur Resapan di Trotoar Program Pemprov DKI, Ferdinand Hutahaean: Proyek Tanpa Akal di Jakarta

Diketahui saat ini pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan penanganan banjir.

Editor: Glendi Manengal
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Para perkerja sedang membuat sumur resapan air dengan kedalaman 3 meter dan diameter 1 meter di Jalan Rawa Simpruk, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (10/11/2021). Sumur resapan tersebut mendapat perhatian dan dipertanyakan keefektivannya, begini tanggapan Wagub DKI Jakarta 

Ia menambahkan, bukan hanya jumlahnya, namun juga lokasinya yang dinilai kurang strategis.

"Tetapi yang menjadi masalah bukan hanya jumlahnya saja, lokasi untuk sumur resapan ini juga kurang pas kalau kita perhatikan, di atas bahu jalan," imbuhnya.

Tanggapan Sekda DKI Jakarta Terkait Sumur Resapan Anies yang Dikritik

Diberitakan Tribunnews.com sebelumya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali memberi pembelaan terhadap kritik yang menyasar pembuatan sumur resapan di jalur pedestrian atau trotoar.

Ia menyatakan, sumur resapan yang dibangun di atas trotoar sebenarnya sangat efektif untuk mengatasi genangan pada ruas jalan. 

"Sebenarnya efektif, efektif di beberapa tempat sudah jalan, efektif sekali," kata Marullah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021).

Pasalnya, sumur resapan tersebut dibuat dengan membuat lubang-lubang cukup dalam pada bagian tengah trotoar.

Sementara lubang untuk jalur air masuk dibuat pada pinggiran trotoar sisi sebelah ruas jalan.

Sehingga, ketika genangan terjadi, air di ruas jalan bisa langsung mengalir masuk ke dalam sumur resapan lewat lubang kecil tersebut.  

"Kita juga lihat ada beberapa yang masih dalam taraf pembangunan yang belum selesai, kita selesaikan," kata dia.

Sebelumnya, mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pembuatan sumur resapan yang dilakukan Pemprov DKI. 

Menurutnya, sumur resapan tak akan mampu menyelesaikan masalah banjir di ibu kota.

Sebab tanah di Jakarta kata dia, sudah tak lagi maksimal menyerap air.

Ferdinand juga menyoroti pembuatan sumur resapan dengan cara membongkar trotoar yang sudah rapi.

Padahal katanya, trotoar - trotoar tersebut dibuat dengan biaya tinggi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved