Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Rangkaian Hari Pahlawan di Kota Bitung, Tabur Bunga di Laut dan Taman Makam Pahlawan

Bertindak sebagai komandan upacara Letda Inf Marten Tangkere, keseharian seabgai Danramil 1310-04 Dimembe.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Tabur bunga di dermaga Samuel Languyu Satrol TNI AL Lantamal VIII di Bitung. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado Hari Pahlawan 10 November tahun 2021 dimaknai dengan berbagai kegiatan di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (10/11/2021).

Mulai dari upacara bendera di lapangan upacara kantor walikota Bitung, ziarah dalam Rangka Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kelurahan Kadoodan Kecamatan Madidir kota Bitung.

Bertindak sebagai komandan upacara Letda Inf Marten Tangkere, keseharian seabgai Danramil 1310-04 Dimembe dan Upacara Tabur Bunga di Laut dalam Rangka Hari Pahlawan, di dermaga Samuel Languyu Satrol Lantamal VIII di Bitung.

Sebagai Komandan Upacara Letkol Laut (S) Agung Nugroho Kadispek Lantamal VIII.

Di dua momen tersebut, Maurits Mantiri Wali kota Bitung bertindak sebagai inspektur upacara.

Wali kota Bitung Maurits Mantiri menyampaikan, negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan.

Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan.

Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba.

Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air.

Inilah pelajaran berharga. Jika kita kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan. Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan).

"karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928. Terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar seloka: Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua,” kata Maurits Mantiri.

Maurits Mantiri berharap di momentum hari Pahlawan, kota Bitung harus lebih maju dari tahun sebelumnya.

Buktikan pada dunia, kalau bersama-sama bisa mewujudkan cita—cita para Pahlawan.

"Karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaaan sebagai hadiah penjajah, secara bersama kita mengalahkan dan mengusir balatentara terkuat dunia," ujar dia.

Kata dia, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan ini harus dicontoh dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun.

"Serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan," ujar dia.

Para Pahlawan kata dia, dengan gagah berani memilih melawan bombardir dari kapal perang dan pesawat tempur serta tank dan senjata canggih lainnya walau terkadang hanya dengan bambu runcing dan keyakinan.

"Kita harus terus menggelorakan semangat Gotong royong serta Persatuan dan Kesatuan Indonesia," ajak dia.

Kata dia, perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat Bangsa Indonesia.

"Seraya mengembangkan toleransi tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan, yang berbalut semboyan Merdeka atau Mati, jiwa persatuan yang tidak menanyakan asalusul dan semangat pantang menyerah inilah yang harus kita resapi dan lestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apapu," ujar dia. 

Ia mengatakan, setiap individu bangsa Indonesia adalah cucu kandung para Pahlawan Bangsa.

"Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah “mengalahkan” musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 “Pahlawanku Inspirasiku",” jelasnya.

Kata dia, Kota Bitung mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan.

"Karena Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis," ujar dia.

Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah.

Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki “bonus demografi", yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal.

Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan.

Namun di sisi lain, juga terdapat kecenderungan — berkurangnya — lapangan pekerjaan yang harus kita antisipasi dengan cerdas dan seksama.

Kenyataan ini, harus kita hadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya. Kita pasti bisa, karena Tuhan kita Maha Kaya dan Maha Adil.

Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, kita pasti bisa. Tentunya dengan taufik dan hidayah-Nya.

Melalui peringatan Hari Pahlawan tahun 2021, marilah kita bersama-sama bahu membahu dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggungjawab serta penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.

"Apakah manfaat kemerdekaan yang diperjuangkan para Pahlawan, jika kita bukanlah Tuan dan Nyonya di Negeri sendiri?"

"Olah karenanya, kita akan membuka kesempatan keluarga para penerima bansos yang berusia muda untuk keluar dari kemiskinan."

"Untuk itu, kita akan mengupayakan program graduasi yang sesungguhnya, melalui pendidikan vokasi."

"Serta peningkatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan berbasis peluang yang ada atau peluang yang bisa diciptakan atau minat dan bakatnya,” kata dia.

Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 ini marilah kita jadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi.

Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun.

Sebagai penghormatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Maurits Mantiri meminta semua pihak untuk meluangkan waktu sejenak untuk melakukan hening cipta secara serentak selama 60 detik.

Pada tanggal 10 November 2021 pukul 08.15 waktu setempat di manapun kita berada, seraya berdo'a semoga segala amal ibadah yang telah dilakukan para pahlawan mendapat  balasan yang berlipatganda dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Anak anak Indonesia dalam apapapun keterbatasanmu jangan menyerah dan putus asa dan tetap bekerja keras di tengah keterbatasan yang ada. Dan teruslah menjadi anak Indonesia yang sebenarnya dengan memahami dan menghormati kesepakatan bersama : Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

Semoga kita “menjadi pemenang" dalam era kehidupan normal baru.

Dia mengajak seluruh warga bangsa untuk menyatukan tekad dan langkah, secara aktif dalam membangun Indonesia lebih baik. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan meridhoi kita semua dalam mewujudkan Cita-cita para pahlawan.

“Kobarkan semangat, tekad, dan keyakinan para pahlawan. Jadikanlah pahlawan sebagai inspirasi di setiap langkah kehidupan kita," tambahnya.

Peringatan hari Pahlawan dihadiri Walikota Bitung Hengky Honandar, sejumlah pejabat dilingkungan pemerintah kota Bitung dan jajaran forkopimda kota Bitung. (crz)

Muhammad Rahmad Ungkap Gugatan Kubu Moeldoko di PTUN Jakarta Menguat dengan Ditolaknya JR

Jendral Andika Perkasa Disarankan Pakai Drone Tumpas KKB di Papua, Tapi Punya Cara Sendiri

Pemkab Boltim Peringati Hari Pahlawan 10 November 2021

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved