Berita Sulut
Jokowi Tanam Mangrove di Abudabi, Momentum Provinsi Sulut Aktifkan Lagi KKM
Presiden Joko Widodo menanam mangrove di Jubail Mangrove Park di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pekan lalu.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Presiden Joko Widodo menanam mangrove di Jubail Mangrove Park di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pekan lalu.
Hal ini pun jadi momentum Provinsi Sulut untuk melestarikan hutan mangrove di pesisir Bumi Nyiur Melambai.
Secara khusus, Pemprov Sulut dan Balai Pengelola DAS dan Hutan Lindung ( BPDASHL ) Tondano menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Four Point membahas pelestarian mangrove, Selasa (9/11/2021).
Kegiatan dibuka Marly Gumalag, Kepala Dinas Lingkungan Hidup mewakili Plh Sekprov Asiano Gemmy Kawatu. Hadir juga Kepala Dinas Kehutanan Rainer Dondokambey, dan Kepala BPDASHL Tondano Marcus Susatyo
Dari data yang ada, Marly mengatakan
5 sampai 6 persen hutan mangrove Indonesia hilang atau rusak setiap tahunnya
Padahal kata dia, mangrove merupakan salah satu ekosistem essnsial di dunia yang mendukung sektor perikanan mengurangi erosi pantai banjir menjaga kulitas air pesisir.
Untuk melestarikan Mangrove sudah dibentuk Kelompok Kerja Mangrove (KKM)
Sejak tahun 2006 telah terbentuk 28 KKM Daerah Provinsi Sulut. KKM dibentuk melalui keputusan gubernur nomor 186/2010 yang berperan sebagai wadah dalam kordinasi para pihak yang terlibat dalam pengelolaan mangrove
"Peran dan kontribusi KKM daerah sangat diperlukan dalam menunjang atau mendorong percepatan pembangunan ekosistem mangrove yang berupa pemikiran atau aksinya di daerah," kata dia
Sebagai contoh KKM ini sangat diperlukan perannya dalam memberikan masukan dalam penyusunan perencanaan atau kebijakan pembangunan di daerah atau bisa berperan dalam pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar ekosistem mangrove.
Ia menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir ada kevakuman aktivitas,
"Tidak termonitor adanya aktivitas KKM terkait dengan pengelolaan mangrove di Sulut sehingga perlu ada dorongan untuk pengaktifan kembali KKM yang sudah terbentuk atau restrukturisasi KKM yang telh terbentuk dengan format yang lebih adaptif dan inovatif," ungkap Marly
KKM memberi dampak besar terhadap pelestarian ekosistem mangrove hingga turut mendukung upaya pembangunan di lintas sektor untuk menggapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Sulut punya 11.456 hektare hutan mangrove.
Rainer Dondokambey, Kepala Dinas Kehutanan Sulut mengatakan, saat ini tengah ramai masyarakat memanfaatkan mangrove untuk jasa lingkungan mendirikan tempat wisata.