Buka KLB PGRI Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow Sesalkan Banyak Guru yang di Diskriminasi

Dalam kesempatan itu mantan Ketua Komisi V DPR RI itu juga menyayangkan fenomena saat ini yang dialami para guru yaitu sering dikriminalisasi.

“Saya sedih jika mendengar ada guru yang dipolisikan oleh orang tua murid. Padahal tugas guru untuk mendidik. Saya tidak setuju dengan perilaku orang tua yang terlalu membela anaknya di sekolah," ungkapnya.

"Karena itu memang harus dilakukan guru. Inilah yang membuat guru-guru kita tidak semangat , karena tidak mampu berkreasi lagi,” kata Yasti.

Yasti menyebut, masyarakat awam menganggap kondisi yang terjadi saat ini adalah kegagalan guru, padahal kesalahan orang tua yang tidak memberikan tanggung jawab kepada guru.

“Alhamdulillah pandemic covid ini banyak mengajarkan orang tua, bahwa menjadi guru itu sulit,”ujar Yasti.

Sementara itu Ketua PGRI Sulut Star J Wowor mengapresiasi Bupati Bolmong yang menaruh perhatian kepada PGRI sebagai wadah guru.

“Hanya dua kepala daerah di Sulut, yang mau hadir dalam kegiatan PGRI yaitu Bupati Bolmut dan Bupati Bolmong,”kata Wowor.

Wowor mengaku bahwa PGRI di Bolmong sudah lama vakum, namun karena perhatian dari Pemkab Bolmong yang memicu agar PGRI diperbarui kembali.

”Pemkab Bolmong sangat paham bahwa kehadiran PGRI adalah upaya untuk mewadahi profesi guru, untuk itu kami mengapresiasi langkah Pemkab Bolmong lebih khusus Bupati Yasti yang menaruh perhatian penuh terhadap terselenggaranya KLB ini,” tegas Wowor. (Nie)

Baca juga: Maurits dan Rita Ikut Upacada Adat Cuci Kaki di Lirang Kota Bitung

Baca juga: Sosok Astrid Kuya, Anak Pendeta yang Pilih Nikahi Uya Kuya, Kini Bahagia dan Kaya Raya

Baca juga: Sembilan Ekor Penyu Dewasa Diselamatkan di Hari Perayaan Khatina