Berita Bolmong
Buka KLB PGRI Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow Sesalkan Banyak Guru yang di Diskriminasi
Hampir kurang lebih 10 tahun lamanya vakum, kepungurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), KabupatenBolmong akhirnya terbentuk
Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Hampir kurang lebih 10 tahun lamanya vakum, kepungurusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) akhirnya terbentuk.
Terbentuknya PGRI Bolmong ini diperbarui dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada Senin (01/11/2021).
Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow membuka KLB PGRI di SMP PGRI Desa Insil, Kecamatan Passi Timur.
”Saya menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan Kongres luar biasa kali ini,’’ucap Yasti.
Menurut Yasti, fungsi dan tugas PGRI sangat strategis dan penting.
”Saya juga baru tahu bahwa selama ini PGRI di Bolmong ini vakum. Padahal organisasi ini sangat penting. Dan sangat bermanfaat bagi Bolmong. Karena organisasi ini mewadai guru-guru yang ada di Bolmong," kata dia.
"Untuk menjaga guru kita agar tidak dikriminalisasi maupun hal buruk lainnya,”tutur Yasti saat memberikan sambutan.
Bupati Yasti mengatakan, bahwa profesi guru tidak sekedar mengajar.
Namun profesi ini menjadikan guru sebagai panutan dan disegani.
“Selaku Pemerintah Kabupaten Bolmong saya juga mengucapkan selamat datang kepada jajaran pengurus PGRI Sulut. Saya begitu mengagumi dan menghormati guru,”ujar Yasti.
Yasti juga mengenang peran ibunya yang juga merupakan seorang guru.
”Saya berdiri saat ini karena guru. Kalau saya tidak sekolah tidak mungkin saya berdiri disini," ungkapnya.
"Jadi guru adalah profesi yang nomor satu, ibu saya guru, sejak saya lahir ibu saya kepala sekolah, sampai saya menyelesaikan kuliah ibu saya masih kepala sekolah,”kata Yasti.
Srikandi Bolmong ini juga mengingatkan peran guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
”Saya berharap mutu pendidikan kita bisa meningkat, karena guru tidak sekedar mengajar tapi harus mampu mendidikmeningkatkan intelegensia anak didik kita, dan bagaimana menaikan emosionalcation anak didik kita. Dua peran ganda harus bisa dijiwai oleh guru,”ucap Yasti.